KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi Smart City dibahas oleh Siemens dalam Seminar Nasional Standardisasi pada tanggal 24-26 Oktober di Makassar, Sulawesi Selatan. Ini juga merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Standar Dunia jatuh pada 14 Oktober dan Bulan Mutu Nasional (BMN) pada 10 November. Barangkali masih ada orang yang mengenal Siemens dengan produk handphone-nya. Padahal, bila mengenal lebih dekat perusahaan ini bergerak di bidang teknologi. Serta mempunyai portofolio bisnis yang beragam yaitu di bidang elektrifikasi, otomasi dan digitalisasi. Head of Business Development PT Siemens Indonesia, Yoyok Suyono mengatakan Siemens sangat mendukung terwujudnya smart city di Indonesia. “Siemens membantu pemerintah kota dalam mengidentifikasi jenis teknologi yang mampu memberikan dampak positif kemudian memilih teknologi mana saja yang bisa memberikan manfaat yang baik namun masih dalam batas kemampuan kota untuk menerapkannya,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (26/10). Untuk mewujudkan smart city, lanjutnya, pemerintah kota perlu berkolaborasi dengan pihak-pihak swasta dan melihat lebih lanjut sejauh mana kebutuhan teknologi sebuah kota, sektor apa saja yang membutuhkan dukungan teknologi, dan yang tak kalah penting melihat sejauh mana kemampuan (penetapan anggaran) dari kota tersebut untuk mewujudkan smart city. “Kalau kami sudah menyiapkan beberapa solusi untuk terwujudnya smart city di antaranya Smart Transportation yang menyediakan solusi untuk transportasi, Smart Building yang menyediakan solusi untuk bangunan-bangunan supaya dapat digunakan secara efisien, dan Smart Energy yang dapat membantu pemerintah mewujudkan penggunaan energi secara efisien,” jelas Yoyok. Di Indonesia, Siemens berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengembangkan sistem persinyalan proyek LRT di Palembang dalam rangka kegiatan Asian Games 2018. LRT tersebut terdiri dari 13 stasiun dengan panjang 21,5 kilometer yang menghubungkan bandara Sultan Mahmud Badarudin II dan Stadion Jakabaring. Yoyok melanjutkan, untuk menjawab tantangan dalam urbanisasi kota secara global, Siemens mendirikan Cities Global Center of Competence (CoC) yang secara khusus menangani kebutuhan berbagai pemangku kepentingan kota dan untuk melakukan dialog terstruktur serta memberikan penilaian dengan pengambil keputusan perkotaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Siemens bidik pemerintah kota di bisnis smart city
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi Smart City dibahas oleh Siemens dalam Seminar Nasional Standardisasi pada tanggal 24-26 Oktober di Makassar, Sulawesi Selatan. Ini juga merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Standar Dunia jatuh pada 14 Oktober dan Bulan Mutu Nasional (BMN) pada 10 November. Barangkali masih ada orang yang mengenal Siemens dengan produk handphone-nya. Padahal, bila mengenal lebih dekat perusahaan ini bergerak di bidang teknologi. Serta mempunyai portofolio bisnis yang beragam yaitu di bidang elektrifikasi, otomasi dan digitalisasi. Head of Business Development PT Siemens Indonesia, Yoyok Suyono mengatakan Siemens sangat mendukung terwujudnya smart city di Indonesia. “Siemens membantu pemerintah kota dalam mengidentifikasi jenis teknologi yang mampu memberikan dampak positif kemudian memilih teknologi mana saja yang bisa memberikan manfaat yang baik namun masih dalam batas kemampuan kota untuk menerapkannya,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (26/10). Untuk mewujudkan smart city, lanjutnya, pemerintah kota perlu berkolaborasi dengan pihak-pihak swasta dan melihat lebih lanjut sejauh mana kebutuhan teknologi sebuah kota, sektor apa saja yang membutuhkan dukungan teknologi, dan yang tak kalah penting melihat sejauh mana kemampuan (penetapan anggaran) dari kota tersebut untuk mewujudkan smart city. “Kalau kami sudah menyiapkan beberapa solusi untuk terwujudnya smart city di antaranya Smart Transportation yang menyediakan solusi untuk transportasi, Smart Building yang menyediakan solusi untuk bangunan-bangunan supaya dapat digunakan secara efisien, dan Smart Energy yang dapat membantu pemerintah mewujudkan penggunaan energi secara efisien,” jelas Yoyok. Di Indonesia, Siemens berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengembangkan sistem persinyalan proyek LRT di Palembang dalam rangka kegiatan Asian Games 2018. LRT tersebut terdiri dari 13 stasiun dengan panjang 21,5 kilometer yang menghubungkan bandara Sultan Mahmud Badarudin II dan Stadion Jakabaring. Yoyok melanjutkan, untuk menjawab tantangan dalam urbanisasi kota secara global, Siemens mendirikan Cities Global Center of Competence (CoC) yang secara khusus menangani kebutuhan berbagai pemangku kepentingan kota dan untuk melakukan dialog terstruktur serta memberikan penilaian dengan pengambil keputusan perkotaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News