Sierad Cari Utang Bank Minimal Rp 100 M



JAKARTA. PT Sierad Produce Tbk (SIPD) berencana memasuki bisnis penyedia bahan baku pakan ternak seperti jagung dan bungkil kedelai (soybean meal). Total dana yang dibutuhkan produsen pakan ternak ini untuk membiayai ekspansi usaha tersebut lebih dari Rp 140 miliar.

Elies Lestari Setiawan, Sekretaris Perusahaan SIPD, mengatakan, sebagai tahap awal, mereka telah mendapatkan pinjaman Rp 40 miliar dari Bank Mandiri Syariah untuk perdagangan komoditas jagung. Pinjaman yang perjanjiannya sudah diteken 17 Februari lalu ini berjangka waktu 12 bulan.

Sayang, Elies enggan menyebut imbal hasil pinjaman tersebut. Yang jelas, kini, SIPD masih menjajaki pinjaman dari beberapa bank dan institusi keuangan lain. "Kami masih mencari pinjaman bank lebih dari Rp 100 miliar lagi," katanya kepada KONTAN, Jumat (19/2) pekan lalu.


SIPD tergiur masuk bisnis bahan baku pakan ternak lantaran permintaannya terus meningkat. Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan internal, SIPD akan menjualnya kepada perusahaan pakan ternak lain.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2009, jumlah kewajiban SIPD mencapai Rp 488,02 miliar dengan nilai ekuitas Rp 1,06 triliun. Dari angka tersebut, berarti rasio utang terhadap ekuitas (DER) SIPD relatif masih kecil, yakni 0,46 kali.

Sementara, penjualan SIPD pada sembilan bulan pertama 2009 tercatat Rp 2,42 triliun alias naik 35,20% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, laba bersihnya turun 29,49% dari Rp 44,05 miliar menjadi Rp 31,06 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan