KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga ayam live bird (ras) yang anjlok beberapa waktu lalu tidak berdampak siginifikan terhadap bisnis perunggasan PT Sierad Produce Tbk (SIPD). Pasalnya, untuk ayam yang diternakkan memang lebih banyak diserap oleh internal. "Bisnis kami sebagian besar berada di down stream dan rumah potong ayam," kata Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk Tommy Wattemena ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/7). Sebanyak 70% dari total ayam diserap oleh perusahaan sebagai bahan baku dan untuk konsumen SIPD. Sementara itu, 30% lainnya yang dijual di pasar.
Lebih lanjut Tommy menjelaskan, ayam lebih banyak dimanfaatkan untuk bahan baku produk hilir perusahaan seperti Bellfood. Selain itu, ayam yang diternakkan masuk rumah potong untuk nantinya didistribusikan ke klien SIPD seperti supermarket modern, KFC, McDonalds, dan restoran-restoran yang besar. Baca Juga: Sierad Produce (SIPD) targetkan pendapatan tumbuh 20% di tahun ini Tidak dipungkiri, anjloknya harga ayam memang akan berdampak pada penjualan produk SIPD lainnya, seperti pakan ternak, sebab banyak peternak ayam yang gulung tikar. Meskipun begitu, Tommy tidak begitu khawatir, menurutnya bisnis ayam memiliki siklusnya sendiri. "Mereka akan mengurangi suplai dengan tidak berternak, tapi nanti ketika harga membaik maka akan mulai lagi," katanya kepada Kontan.co.id. Ketika kondisi membaik, maka penjualan pakan SIPD juga akan membaik dengan sendirinya. Begitu pula yang terjadi terhadap kelebihan pasokan seperti pekan lalu.