Sigi Wimala cerita pengalamannya bayar pajak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu artis Indonesia, Sigi Wimala Somya Dewi, berbagi pengalamannya dalam membayar pajak.

Menurut Sigi, cara membayar pajak zaman now kini lebih mudah, lantaran zaman old informasi perpajakan yang di dapat belum mumpuni. Hal ini membuat seorang artis sekaligus model ini menggunakan jasa konsultan pajak.

“Secara anak muda biasanya pertama Google dulu kan, karena datang langsung ke kantor pajak menakutkan,” ujarnya di sela-sela Acara tax gathering, KPP Jakarta Kelapa Gading, Selasa (27/2).


Dia melanjutkan, bisnis yang jalankan sejak dua tahun lalu mendorongnya untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuannya. Karena penasaran, Sigi memberanikan diri untuk berangkat ke kantor pelayanan pajak (KPP) sesuai dengan domisilinya, yakni kelapa gading Jakarta Utara.

“Mau tidak mau aku harus turun langsung. Aku coba datang ke KPP, karena pajak pribadi sama badan beda,” ungkapnya.

Bisnis yang ia miliki, bergerak di bidang pakaian olah raga, Gerak Plus, kini lebih berkembang. Sigi merasa terpanggil untuk berkontribusi pada penerimaan negara melalui pajak.

“Omzetnya masih kecil, yang aku harus laporin PPh final 1%. Tapi kan untuk mengisi SPT kan kadang bingung apa yang mesti diisi, masuknya kemana, cara perhitungannya benar enggak. Dari situ aku jadi belajar, dateng isi form,” ujarnya.

Sebagai pengalaman pertamanya, SIgi merasa banyak perbedaan yang terjadi, dari mulai petugas pajaknya ramah penjelasan terkait pajaknya pun mudah dipahami. Suasana kantornya juga tidak seperti kantor pemerintahan pada umumnya.

Menurutnya dengan terjun langsung ke KPP, dirinya bisa memahami lebih dalam bagaimana tata cara pelaporan pajak yang baik dan benar.

“I think its good process yang bisa dialami semua, mungkin yang mulai punya penghasilan, mulai melaporkan pajaknya, coba deh enggak usah takut, dateng, kalau nggk tau langsung tanyakan aja,” jelasnya.

Sigi menambahkan, dengan membayar pajak dirinya dapat melihat pajak yang di sisihkan digunakan untuk membangun negara. Percuma saja apabila bangga memposting proud to be indonesia, namun tidak patuh membayar pajak.

Namun, ibarat tak ada gading yang tak retak, Sigi mengharapkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) semakin masif untuk melakukan sosialisasi perpajakan.

“Terutama untuk pajak artis yang menurut aku harus disosialisasikan, apalagi sekarang orang banyak freelance nggak cuma artis, fotografer, grafik desainer sekarang banyak kerja sendiri,“ tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto