KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sigma Energy Compressindo Tbk berencana untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Dalam hajatannya itu, emiten yang akan menggunakan sandi saham SICO berpotensi mendapatkan dana segar hingga Rp 62,1 miliar.

Berdasarkan prospektus perusahaan, melalui IPO, SICO menawarkan sebanyak 270 juta saham atau setara 29,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp 190-Rp 230 setiap saham. Dengan demikian, Sigma Energy berpotensi meraih dana sebesar Rp 51,3 miliar-Rp 62,1 miliar dari penawaran perdana ini.

Bersamaan, SICO juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 27 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 4,22% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran. 

Saku Bareng Aplikasi Raya untuk Dukung Komunitas, Ajak Hingga 300 Anggota Menabung

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Dalam aksi korporasi ini, SICO menunjuk NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. Proses book building IPO perusahaan resmi dimulai pada 15 Maret 2022 dan berlangsung hingga 18 Maret 2022 mendatang.

Baca Juga: Ada Skema Greenshoe dan Hak Suara Multipel di IPO GoTo, Begini Penjelasannya

Nantinya, dana yang diperoleh dari gelaran IPO ini sebesar 16% akan digunakan untuk pembayaran utang kepada PT Bank KEB Hana Indonesia. Sebesar 51% untuk pengembangan usaha, dan 33% sebagai modal kerja.

Masih dari prospektus, hingga September 2021 SICO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 55,02 miliar atau naik 3,73% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 53,04 miliar. 

Pada bottom line, emiten ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 6,84 miliar atau tumbuh 8,91% yoy.

Sebagai informasi, SICO merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar dengan menggunakan teknologi kompresi yang didirikan pada 2007. 

Pada saat ini SICO adalah pemimpin pasar dalam menyediakan layanan mini gas kompresor untuk memonetisasi gas suar bakar dan mengoptimalkan produksi migas pada sumur-sumur marjinal serta yang berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara menangkap hingga 1.500 MMSCF gas suar bakar per tahun senilai sekitar US$ 12,5 juta.

Sigma Energy telah memenuhi standar internasional dan berpengalaman dengan perusahaan migas besar di seluruh Indonesia. Pada tahun 2017 Perseroan memulai cabang usaha baru yang bergerak di bidang pengoperasian SPBU di bawah PT Sigma Niaga Gas. 

Bersama SHELL, proyek pertama dimulai di tempat yang strategis yaitu di Kawasan Soewarna Bussiness Park area Bandara International Soekarno Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News