Sigmagold masuk bisnis tambang emas



JAKARTA. PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk serius menggarap bisnis pertambangan. Tambang emas bakal menjadi fokus pertama perusahaan yang sebelumnya bernama PT Agis Tbk ini.

Independent Director Sigmagold Adriano W. Pietruschka menargetkan, sekitar periode semester kedua tahun depan, Sigmagold bakal memulai trial production tambang emas yang dimilikinya. "Akhir tahun 2015, produksi secara komersil baru akan kami lakukan," imbuhnya, (17/12).

Catatan saja, emiten dengan kode saham TMPI ini sebelumnya tengah dalam proses mengakuisisi tambang emas di Sumatera Barat. Perseroan sebelumnya juga telah menginformasikan bahwa Sigmagold bakal menjadi pemegang 60% saham di perusahaan tambang tersebut. Izin usaha pertambangan (IUP) pada konsesi tambang emas tersebut mencakup areal seluas 2.500 hektare (ha).


Sebelumnya, Sigmagold juga sudah mencaplok satu tambang emas yang  memiliki IUP lebih dari 5.000 ha. Dengan demikian, perseroan menguasai dua tambang emas di Sumatera Barat, yang terdiri dari tambang emas primer (terdapat di bukit) dan tambang emas aluvial (yang terdapat di sungai).

Sejauh ini, perseroan masih dalam tahap pematangan perizinan, persiapan pembangunan infrastruktur dan persiapan-persiapan lainnya. Terbaru, perseroan telah mengembangkan jasa kontraktoe untuk pertambangan emas. Tambang kedua perseroan juga telah memperoleh status clean & clear (C&C) eksplorasi.

Ke depannya, Sigmagold akan mengejar target closing akuisisi tambang kedua, melengkapi seluruh perizinan dan dokumen legalitas tambang, trial production pada area tambang aluvial, dan memulai proses drilling di area tambang primer. Kegiatan ini dan operasional tambang emas TMPI kedepannya dikakukan oleh anak usaha perseroan, yakni PT Agri Resources.

Sayang, manajemen masih enggan merinci soal angka target produksi dan nilai investasi yang bakal dikeluarkan untuk menjalani bisnis ini. Manajemen hanya memastikan, jika selama ini target eksekusinya selalu molor, tapi lain halnya dengan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie