JAKARTA. Produsen dan pembeli perangkat TV digital yakni seatle top box dan televisi digital, LCD digital terpaksa gigit jari. Sejak awal tahun 2010 hingga sekarang signal televisi digital sama sekali lenyap. Akibatnya, ketiga perangkat itu tidak berfungsi sama sekali dan hanya menangkap saluran analog biasa.Seorang sumber KONTAN menuturkan siaran TV digital mandek karena tower digital di Jakarta Barat tidak berfungsi. Apalagi, bebernya, konsorsium televisi digital yang bertanggung jawab atas tower telah menghentikan ekspansi tower digital sejak awal tahun lalu. "Tidak ada pembangunan tower baru,ini tanpa kejelasan," katanya, Jumat (14/5).Dua tahun lalu sejumlah perusahan telekomunikasi dan televisi swasta membentuk konsorsium penyelenggaraan siaran digital. Konsorsium tersebut diantaranya PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) yang terdiri enam stasiun televisi swasta, yaitu SCTV, ANTV, Metro TV, Trans Tv, Trans7, dan TvOne. Selanjutnya ada Konsorsium Tren Mobile dan pemerintah melalui Konsorsium yang terdiri dari TVRI-Telkom, dan Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa.Tahun 2010 hingga 2014 Kementrian Komunikasi dan Informatika membuat tahapan periode ini adalah masa simulcast yaitu siaran berbarengan antara analog dan digital. Selanjutnya tahun 2014-2017, sejumlah siaran analog di beberapa wilayah akan dimatikan sebagian. Setelah 2017, seluruh siaran analog nantinya akan dimatikan. Rencana ini terkait aturan migrasi total siaran analog ke digital pada tahun 2018.Produsen set top box, Polytron membenarkan telah hilangnya signal TV digital. Advertising dan Promotion Manajer Polytron Santo Kadarusman bilang Polytron tidak bisa berbuat banyak karena hanya sebagai penyedia perangkat. Polytron menerima banyak keluhan dan pengaduan dari konsumen secara langsung."Kami hanya berharap kepada konsorsium agar tetap melanjutkan uji coba bisa memberi kejelasan agar konsumen yang terlanjur beli agar tidak dirugikan," ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Signal TV Digital Hilang Lima Bulan
JAKARTA. Produsen dan pembeli perangkat TV digital yakni seatle top box dan televisi digital, LCD digital terpaksa gigit jari. Sejak awal tahun 2010 hingga sekarang signal televisi digital sama sekali lenyap. Akibatnya, ketiga perangkat itu tidak berfungsi sama sekali dan hanya menangkap saluran analog biasa.Seorang sumber KONTAN menuturkan siaran TV digital mandek karena tower digital di Jakarta Barat tidak berfungsi. Apalagi, bebernya, konsorsium televisi digital yang bertanggung jawab atas tower telah menghentikan ekspansi tower digital sejak awal tahun lalu. "Tidak ada pembangunan tower baru,ini tanpa kejelasan," katanya, Jumat (14/5).Dua tahun lalu sejumlah perusahan telekomunikasi dan televisi swasta membentuk konsorsium penyelenggaraan siaran digital. Konsorsium tersebut diantaranya PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) yang terdiri enam stasiun televisi swasta, yaitu SCTV, ANTV, Metro TV, Trans Tv, Trans7, dan TvOne. Selanjutnya ada Konsorsium Tren Mobile dan pemerintah melalui Konsorsium yang terdiri dari TVRI-Telkom, dan Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa.Tahun 2010 hingga 2014 Kementrian Komunikasi dan Informatika membuat tahapan periode ini adalah masa simulcast yaitu siaran berbarengan antara analog dan digital. Selanjutnya tahun 2014-2017, sejumlah siaran analog di beberapa wilayah akan dimatikan sebagian. Setelah 2017, seluruh siaran analog nantinya akan dimatikan. Rencana ini terkait aturan migrasi total siaran analog ke digital pada tahun 2018.Produsen set top box, Polytron membenarkan telah hilangnya signal TV digital. Advertising dan Promotion Manajer Polytron Santo Kadarusman bilang Polytron tidak bisa berbuat banyak karena hanya sebagai penyedia perangkat. Polytron menerima banyak keluhan dan pengaduan dari konsumen secara langsung."Kami hanya berharap kepada konsorsium agar tetap melanjutkan uji coba bisa memberi kejelasan agar konsumen yang terlanjur beli agar tidak dirugikan," ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News