KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dinas Pendidikan memerlukan banyak data dari sekolah sebagai dasar pengambilan keputusan, baik itu pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, kesiswaan, atau sarana prasarana. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan memerlukan banyak laporan rutin dari sekolah. Proses pelaporan yang tidak efisien berujung pada kerugian waktu, dana, dan keputusan yang dihasilkan dari data yang tidak valid. Belum lagi tambahan limbah kertas sebagai konsekuensi dari pengumpulan dokumen secara fisik. Hal tersebut mendasari pengembangan Sistem Akademik (SIKADinas) menuju ke platform smart city untuk pendidikan. “Kami menyediakan platform SIKADinas untuk Dinas Pendidikan Propinsi dan kabupaten Kota, sehingga Dinas Pendidikan dapat memperolah data real-time dari sekolah pengguna SIKAD di daerahnya.” ungkap Chief Operation Officer SIKAD, Adhi Subagio dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11).
SIKADinas aplikasi smart city buat pendidikan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dinas Pendidikan memerlukan banyak data dari sekolah sebagai dasar pengambilan keputusan, baik itu pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, kesiswaan, atau sarana prasarana. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan memerlukan banyak laporan rutin dari sekolah. Proses pelaporan yang tidak efisien berujung pada kerugian waktu, dana, dan keputusan yang dihasilkan dari data yang tidak valid. Belum lagi tambahan limbah kertas sebagai konsekuensi dari pengumpulan dokumen secara fisik. Hal tersebut mendasari pengembangan Sistem Akademik (SIKADinas) menuju ke platform smart city untuk pendidikan. “Kami menyediakan platform SIKADinas untuk Dinas Pendidikan Propinsi dan kabupaten Kota, sehingga Dinas Pendidikan dapat memperolah data real-time dari sekolah pengguna SIKAD di daerahnya.” ungkap Chief Operation Officer SIKAD, Adhi Subagio dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11).