KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen masih akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (27/2). Analis Panin Sekuritas Christian Anderson Yuwono menilai, sentimen pasar masih tertuju kepada keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed). Kebijakan suku bunga The Fed diperkirakan masih akan cenderung hawkish. Proyeksi Christian, IHSG akan bergerak di rentang support 6.800 dan resistance di 6.922 pada perdagangan Senin (27/2). Saham-saham yang bisa dicermati antara lain PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat, aksi menjual saham seperti yang terjadi di awal hingga pertengahan pekan lalu berpotensi terjadi kembali di pekan ini. Aksi jual tersebut menyikapi suku bunga The Fed yang ke depan masih dapat kembali naik
Sikap Hawkish The Fed dan Aksi Jual Membayangi IHSG pada Senin (27/2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen masih akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (27/2). Analis Panin Sekuritas Christian Anderson Yuwono menilai, sentimen pasar masih tertuju kepada keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed). Kebijakan suku bunga The Fed diperkirakan masih akan cenderung hawkish. Proyeksi Christian, IHSG akan bergerak di rentang support 6.800 dan resistance di 6.922 pada perdagangan Senin (27/2). Saham-saham yang bisa dicermati antara lain PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat, aksi menjual saham seperti yang terjadi di awal hingga pertengahan pekan lalu berpotensi terjadi kembali di pekan ini. Aksi jual tersebut menyikapi suku bunga The Fed yang ke depan masih dapat kembali naik