KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) alias US Treasury tenor 10 tahun berada di level 4,01% pada Senin (10/7). Angka ini mendekati tingkat yield tertinggi sejak Oktober 2022 yang berada di 4,25% serta sudah naik pesat dibanding yield setahun lalu yang berada di 3,09%. Chief Investment Officer, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula mengatakan, yield US Treasury mencatatkan kenaikan karena adanya sinyal hawkish dari bank sentral AS The Fed. Pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak satu hingga dua kali lagi di sisa tahun ini. Di sisi lain, pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih terjaga berkat kondisi makroekonomi dalam negeri yang positif, seperti inflasi yang perlahan turun. Sebagaimana diketahui, inflasi Indonesia bulan Juni 2023 tercatat sebesar 3,52% year on year (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 4,01% yoy.
Sikap Hawkish The Fed Kerek Yield US Treasury, Bagaimana dengan Obligasi Indonesia?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) alias US Treasury tenor 10 tahun berada di level 4,01% pada Senin (10/7). Angka ini mendekati tingkat yield tertinggi sejak Oktober 2022 yang berada di 4,25% serta sudah naik pesat dibanding yield setahun lalu yang berada di 3,09%. Chief Investment Officer, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula mengatakan, yield US Treasury mencatatkan kenaikan karena adanya sinyal hawkish dari bank sentral AS The Fed. Pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak satu hingga dua kali lagi di sisa tahun ini. Di sisi lain, pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih terjaga berkat kondisi makroekonomi dalam negeri yang positif, seperti inflasi yang perlahan turun. Sebagaimana diketahui, inflasi Indonesia bulan Juni 2023 tercatat sebesar 3,52% year on year (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 4,01% yoy.