KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen The Fed yang cenderung
dovish terlihat berdampak terhadap sejumlah pergerakan mata uang. Tak terkecuali bagi bagi pasangan mata uang AUD/JPY. Mengutip
Bloomberg pada Kamis (7/2) pukul 17.05 WIB, AUD/JPY ada di posisi 78,056 melemah 0,1% dari sehari sebelumnya yang ada di level 78,136. Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudi menilai langkah The Fed membuat National Australia Bank (NAB) tidak percaya diri terhadap peluang bisnis ke depan.
Berdasarkan rilis data NAB
business confidance Rabu (6/2) berada di level 1. Turun dua poin dari rilis data sebelumnya di level 3 pada Oktober tahun lalu. Artinya negara Kangguru pesimistis dalam sektor manufaktur, konstruksi, perdagangan besar dan ritel dalam dua bulan ke depan. “Tahun ini kemungkinan NAB menaikkan suku bunga hanya satu kali bahkan bisa jadi tidak sama sekali,” kata Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (7/2). Ia menambahkan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang belum menemukan titik temu berakibat sejumlah harga komoditas melemah. Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (7/1) harga minyak mentah untuk kontrak pengiriman Maret 2019 berada di level US$ 53,76 per barel. Angka ini turun 0,46% dari perdagangan sebelumnya di US$ 54,01 per barel. Begitu pula dengan harga emas global pada (7/2) yang turun 0,15% menjadi US$ 1,304 per ons troi dibanding harga kemarin di US$ 1,306 per ons troi. Sementara komoditas batubara pada Rabu (6/2) dalam indeks Ice Newcatle untuk kontrak pengiriman Maret 2019 menguat 0,67% menjadi US$ 98,66 per metrik ton dari sebelumnya US$ 98,00 per metrik ton. Tetapi jika diamati dalam periode
year to date (ytd) harga batubara cenderung memah 1,2% dari perdagangan penutupan tahun lalu (31/12) yakni US$ 99,90 per metrik ton. Selain itu, rilis data non-farm payroll AS yang di atas ekspektasi beberapa hari lalu membuat pergerakan pasangan mata uang AUD/USD terbatas. Nanang berpendapat tekanan ini hanya bersifat sementara, paling tidak sampai dengan akhir pekan ini. Sementara Jepang tidak merilis data yang berarti terhadap pergerakan mata uangnya. “Tidak ada hal yang baru yang membuat yen menguat seperti di awal tahun kemarin,” kata Nanang. Namun perlu diwaspadai indeks dollar AS pada hari ini telah merangkak tumbuh 0,27% di kisaran 96,973. “Pencapaian dollar AS sekarang juga membuat AUD/JPY melemah,” tambah Nanang. Untuk itu ia merekomendasikan
sell on high untuk perdagangan AUD/JPY. Menurutnya, pidato NAB terkait testimoni kebijakan moneter Australia beberapa hari nanti bisa menjadi sentimen kuat.
Namun jika cenderung
dovish, misalnya tidak menaikan suku bunga akan membuat AUD/JPY makin terkoreksi. Secara teknikal indikator ia melihat
moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200 berada di bawah garis. Indikator
moving average convergance divergence (MACD) berada di area
negative. Indikator
stochastic di posisi bergerak turun dan
relative strength index (RSI) bergerak turun di area 44. Nanang meramal AUD/JPY pada perdagangan Jumat (8/2) akan bergerak pada level
support 1 di 77,470,
support 2 di 77,019, dan support 3 di 76,563. Sedangkan untuk rentang
resistance berada di level
resistance 1 di 78,559,
resistance 2 di 79,035, dan
resistance 3 di 79,688. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi