MUMBAI. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) meningkat di hari yang ke-dua. Harga CPO ini kian sengit berkompetisi dengan kedelai yang juga telah melejit ke level yang paling tinggi dalam dua tahun terakhir ini akibat loyonya dolar AS sehingga menggiring investor untuk membungkus komoditi kedelai ini. Harga CPO untuk pengiriman Desember naik sebesar 1% menjadi 2.699 ringgit per metrik ton atau setara dengan US$ 873 di Malaysia Derivatives Exchange dan ditutup di sesi pagi ini di level 2.692 ringgit. Pasar di China, Japan and Hong Kong tutup karena libur. "CPO naik seiring dengan menguatnya harga kedelai dan melemahnya dolar," kata Kishore Narne, Head of Research AnandRathi Commodities Ltd., di Mumbai, Kamis (23/9). Asal tahu saja, harga kedelai untuk pengiriman bulan Desember yang diperdagangkan di Chicago naik sebesar 2% menjadi 44,13 sen per pound, level yang paling tinggi sejak 2 Oktober 2008. Harga minyak sawit sudah melonjak sebesar 19% dari levelnya yang paling rendah dalam delapan bulan terakhir pada 7 Juli 2010 lalu ditengah spekulasi permintaan dari Asia akan menanjak. Selain itu, kenaikan harga CPO ini juga disokong oleh produksi kelapa sawit dari Indonesia dan Malaysia yang diprediksi anjlok karena La Nina. AnandRathi menghitung, kontrak CPO ini diprediksi akan reli sebesar 3-4% lagi sebelum produksi kelapa sawit yang menggelembung akan merontokkan harga CPO. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sikut-sikutan dengan kedelai, harga CPO naik 1%
MUMBAI. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) meningkat di hari yang ke-dua. Harga CPO ini kian sengit berkompetisi dengan kedelai yang juga telah melejit ke level yang paling tinggi dalam dua tahun terakhir ini akibat loyonya dolar AS sehingga menggiring investor untuk membungkus komoditi kedelai ini. Harga CPO untuk pengiriman Desember naik sebesar 1% menjadi 2.699 ringgit per metrik ton atau setara dengan US$ 873 di Malaysia Derivatives Exchange dan ditutup di sesi pagi ini di level 2.692 ringgit. Pasar di China, Japan and Hong Kong tutup karena libur. "CPO naik seiring dengan menguatnya harga kedelai dan melemahnya dolar," kata Kishore Narne, Head of Research AnandRathi Commodities Ltd., di Mumbai, Kamis (23/9). Asal tahu saja, harga kedelai untuk pengiriman bulan Desember yang diperdagangkan di Chicago naik sebesar 2% menjadi 44,13 sen per pound, level yang paling tinggi sejak 2 Oktober 2008. Harga minyak sawit sudah melonjak sebesar 19% dari levelnya yang paling rendah dalam delapan bulan terakhir pada 7 Juli 2010 lalu ditengah spekulasi permintaan dari Asia akan menanjak. Selain itu, kenaikan harga CPO ini juga disokong oleh produksi kelapa sawit dari Indonesia dan Malaysia yang diprediksi anjlok karena La Nina. AnandRathi menghitung, kontrak CPO ini diprediksi akan reli sebesar 3-4% lagi sebelum produksi kelapa sawit yang menggelembung akan merontokkan harga CPO. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News