JAKARTA. Dalam hasil riset yang dirilis pagi ini (10/11), Mandiri Sekuritas mencatat, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Pertama, faktor eksternal. Pasar saham Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu bergerak datar seiring kejatuhan harga minyak. Penguatan tipis dialami indeks Dow Jones Industrial Average yang naik 0,11% dan indeks S&P500 yang menguat sebesar 0,03%. Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh rilis data ekonomi di Jepang. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,78%. Sementara indeks Kospi Composite di Korea Selatan menguat 1,15%. Kedua, dari dalam negeri, ketidakpastian tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi) membuat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tertekan. Ditambah lagi, asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih rendah dari estimasi semula.
Sila simak ramalan IHSG awal pekan dari Mansek
JAKARTA. Dalam hasil riset yang dirilis pagi ini (10/11), Mandiri Sekuritas mencatat, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Pertama, faktor eksternal. Pasar saham Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu bergerak datar seiring kejatuhan harga minyak. Penguatan tipis dialami indeks Dow Jones Industrial Average yang naik 0,11% dan indeks S&P500 yang menguat sebesar 0,03%. Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh rilis data ekonomi di Jepang. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,78%. Sementara indeks Kospi Composite di Korea Selatan menguat 1,15%. Kedua, dari dalam negeri, ketidakpastian tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi) membuat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tertekan. Ditambah lagi, asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih rendah dari estimasi semula.