JAKARTA. Sejumlah isu berikut ini layak disimak sebelum Anda melakukan transaksi pada hari ini (11/10):- Survei BI: Masyarakat pesimistis melihat ekonomiKonsumsi masyarakat tahun 2013 diyakini terus melambat. Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September turun 0,7 poin menjadi 107,1 dari bulan Agustus. Penurunan ini ternyata lebih besar dibanding penurunan IKK di bulan Agustus dari bulan Juli, yang hanya sebesar 0,6 poin menjadi 107,8.Survei ini dilakukan oleh BI di 18 kota, baik di pulau Jawa maupun luar Jawa. Menurut survei ini, penurunan terjadi karena tingginya tekanan inflasi, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu, membuat ekspektasi konsumen terhadap perekonomian Indonesia menurun. Indikasinya adalah tingkat Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) bulan September juga turun dari bulan Agustus menjadi 108,6 dari 110,8.Masyarakat mengaku pesimistis terhadap kondisi dunia usaha, yang berakibat pada ketersediaan lapangan kerja. Dari hasil survei dapat dilihat, bahwa tingkat ekspektasi terhadap pekerjaan turun 0,6 poin. Bukan hanya itu, ekspektasi terhadap penghasilan juga mengalami penurunan 0,1 poin. Kondisi ini jelas menunjukkan masyarakat merasakan daya belinya terancam.- CIC akan menguasai 11% saham BUMIBoleh jadi benar, Grup Bakrie selalu punya "nyawa cadangan" plus seribu taktik keluar dari tekanan utang. Lihat saja manuver mengejutkan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk melepaskan jerat utang US$ 1,3 miliar dari China Investment Corporation (CIC).Kejutan ini pula yang menjadi alasan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham BUMI dan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS). Otoritas bursa meminta emiten Grup Bakrie itu menjelaskan detail soal aksi korporasi tersebut. Maklum, sejauh ini belum jelas isi deal BUMI dan CIC.Namun, sumber KONTAN memberi gambaran soal skema penyelesaian utang ke CIC. Intinya, BUMI akan menukar utang dari CIC dengan 42% saham BRMS, serta masing-masing 19% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indocoal Resources (Cayman) Ltd dan PT Indocoal Kaltim Resources.Dari swap utang dengan aset BUMI itu, nilainya setara dengan US$ 1,15 miliar. Nah, sisa utang sebesar US$ 150 juta akan diganti dengan saham BUMI. Kelak, BUMI akan menerbitkan saham baru lewat private placement. "CIC akan mendapatkan 11%-12% saham BUMI, tergantung harga private placement," kata sumber tersebut, kemarin.Nah, dengan skema ini, utang US$ 1,3 miliar dinyatakan lunas. Asal tahu saja, jatuh tempo utang itu adalah 2014 dan 2015."Keputusannya menunggu RUPS, semoga November tuntas," katanya.- Posisi rupiahRupiah sedikit menguat. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Kamis (10/10) melemah 0,57% menjadi 11.148 dibanding sehari sebelumnya. Adapun, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) turun 0,37% menjadi 11.490.Analis memprediksi, apresiasi rupiah terhadap dollar AS masih berpotensi berlanjut, hari ini. Meski pembahasan plafon utang AS mulai menunjukkan perkembangan atas, namun belum ada keputusan kapan kesepakatan akan terjadi. Dus, dollar AS pun masih akan tertekan.- Posisi IHSGIndeks kembali menguat. Kamis (10/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 29,24 poin atau sebesar 0,66% menjadi 4.486,68 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sementara indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,39% ke 139,02.- Posisi Wall StreetWall Street kembali rebound pada transaksi tadi malam (10/10) di New York. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu setempat, indeks Standard & Poor's 500 melesat 2,2% menjadi 1.692,56.Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average melambung 2,2% menjadi 15.126,07. Kedua indeks acuan tersebut menorehkan kenaikan terbesar mereka sejak 2 Januari lalu. Pada transaksi tadi malam, ada sekitar 6,5 miliar saham yang berpindah tangan. Angka tersebut 12% lebih tinggi dari volume transaksi rata-rata tiga bulanan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Silakan cek lima topik penting hari ini
JAKARTA. Sejumlah isu berikut ini layak disimak sebelum Anda melakukan transaksi pada hari ini (11/10):- Survei BI: Masyarakat pesimistis melihat ekonomiKonsumsi masyarakat tahun 2013 diyakini terus melambat. Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September turun 0,7 poin menjadi 107,1 dari bulan Agustus. Penurunan ini ternyata lebih besar dibanding penurunan IKK di bulan Agustus dari bulan Juli, yang hanya sebesar 0,6 poin menjadi 107,8.Survei ini dilakukan oleh BI di 18 kota, baik di pulau Jawa maupun luar Jawa. Menurut survei ini, penurunan terjadi karena tingginya tekanan inflasi, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu, membuat ekspektasi konsumen terhadap perekonomian Indonesia menurun. Indikasinya adalah tingkat Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) bulan September juga turun dari bulan Agustus menjadi 108,6 dari 110,8.Masyarakat mengaku pesimistis terhadap kondisi dunia usaha, yang berakibat pada ketersediaan lapangan kerja. Dari hasil survei dapat dilihat, bahwa tingkat ekspektasi terhadap pekerjaan turun 0,6 poin. Bukan hanya itu, ekspektasi terhadap penghasilan juga mengalami penurunan 0,1 poin. Kondisi ini jelas menunjukkan masyarakat merasakan daya belinya terancam.- CIC akan menguasai 11% saham BUMIBoleh jadi benar, Grup Bakrie selalu punya "nyawa cadangan" plus seribu taktik keluar dari tekanan utang. Lihat saja manuver mengejutkan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk melepaskan jerat utang US$ 1,3 miliar dari China Investment Corporation (CIC).Kejutan ini pula yang menjadi alasan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham BUMI dan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS). Otoritas bursa meminta emiten Grup Bakrie itu menjelaskan detail soal aksi korporasi tersebut. Maklum, sejauh ini belum jelas isi deal BUMI dan CIC.Namun, sumber KONTAN memberi gambaran soal skema penyelesaian utang ke CIC. Intinya, BUMI akan menukar utang dari CIC dengan 42% saham BRMS, serta masing-masing 19% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indocoal Resources (Cayman) Ltd dan PT Indocoal Kaltim Resources.Dari swap utang dengan aset BUMI itu, nilainya setara dengan US$ 1,15 miliar. Nah, sisa utang sebesar US$ 150 juta akan diganti dengan saham BUMI. Kelak, BUMI akan menerbitkan saham baru lewat private placement. "CIC akan mendapatkan 11%-12% saham BUMI, tergantung harga private placement," kata sumber tersebut, kemarin.Nah, dengan skema ini, utang US$ 1,3 miliar dinyatakan lunas. Asal tahu saja, jatuh tempo utang itu adalah 2014 dan 2015."Keputusannya menunggu RUPS, semoga November tuntas," katanya.- Posisi rupiahRupiah sedikit menguat. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Kamis (10/10) melemah 0,57% menjadi 11.148 dibanding sehari sebelumnya. Adapun, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) turun 0,37% menjadi 11.490.Analis memprediksi, apresiasi rupiah terhadap dollar AS masih berpotensi berlanjut, hari ini. Meski pembahasan plafon utang AS mulai menunjukkan perkembangan atas, namun belum ada keputusan kapan kesepakatan akan terjadi. Dus, dollar AS pun masih akan tertekan.- Posisi IHSGIndeks kembali menguat. Kamis (10/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 29,24 poin atau sebesar 0,66% menjadi 4.486,68 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sementara indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,39% ke 139,02.- Posisi Wall StreetWall Street kembali rebound pada transaksi tadi malam (10/10) di New York. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu setempat, indeks Standard & Poor's 500 melesat 2,2% menjadi 1.692,56.Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average melambung 2,2% menjadi 15.126,07. Kedua indeks acuan tersebut menorehkan kenaikan terbesar mereka sejak 2 Januari lalu. Pada transaksi tadi malam, ada sekitar 6,5 miliar saham yang berpindah tangan. Angka tersebut 12% lebih tinggi dari volume transaksi rata-rata tiga bulanan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News