Silicon Valley Bank Bangkrut, Jokowi Minta Semua Pihak Waspada



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak mewaspadai efek domino bangkrutnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat.

Jokowi mengatakan, kegentingan global masih menjadi sebuah ancaman yang tidak ringan. Ketidakpastian global juga memunculkan risiko risiko yang sulit diprediksi dan sulit dihitung.

Jokowi mencontohkan, bangkrutnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat dan Signature Bank. Dia menyebut, saat ini semua negara menunggu akan kemana efek domino bangkrutnya kedua bank tersebut.


"Oleh sebab itu, semuanya harus bekerja keras untuk menghindarkan negara kita dari ancaman-ancaman dan risiko-risiko global yang ada," ujar Jokowi dalam acara pembukaan business matching produk dalam negeri, Rabu (15/3).

Baca Juga: Airlangga Ingatkan Agar Bangkrutnya Sillicon Valley Bank Tidak Merembet ke Indonesia

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) yang akhirnya ditutup oleh pihak berwenang Amerika Serikat (AS) pada 10 Maret 2023 lalu.

“Bank regional, dengan aset hanya US$ 200 miliar, untuk ukuran Amerika ini sangat kecil. Telah menimbulkan guncangan yang sangat signifikan dari sisi kepercayaan deposan di AS,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (14/3).

Atas kejadian tersebut, Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah AS akhirnya memutuskan untuk melakukan bailout atau memberikan dana talangan kepada SVB, agar para deposan di bank lainnya tidak panik.

Menurutnya, kasus ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Sebab, hanya karena bank kecil bisa menimbulkan persepsi yang sistematik.

Selain itu, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) juga memutuskan untuk memberikan kepastian penyelamatan insured maupun non insured deposit.

Adapun penyebab kebangkrutan SVB karena terjadi tiga hal, yakni pertama, sektor yang dibiayai oleh SVB adalah khusus startup dan startup telah mengalami penurunan kinerja pada tahun 2022.

Baca Juga: SVB Bangkrut, The Fed Pertimbangkan Aturan yang Lebih Ketat untuk Bank Kelas Menengah

Hal ini terlihat dari berbagai indikator dan menyebabkan ancaman penyaluran deposito yang meningkat tinggi. Selain itu, kinerja kreditnya juga menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi