SILO bidik pertumbuhan laba bersih 50%



JAKARTA. Setelah menorehkan performa yang memuaskan selama paruh pertama tahun ini, emiten rumah sakit PT Siloam Hospitals International Tbk (SILO) melakukan revisi naik terhadap target kinerja tahun ini. Tak tanggung-tanggung, tahun ini anak usaha Lippo group ini membidik pertumbuhan laba bersih hingga 50%.

Dengan target tersebut, SILO berharap bisa mengantongi laba bersih Rp 93,37 miliar tahun ini. Sementara pendapatan ditargetkan tumbuh 34%-38% dari tahun lalu menjadi Rp 4,47 triliun hingga Rp 4,6 triliun.

Romeo F Lliedo mengaku optimis semester II kinerja SILO akan lebih baik dibanding sebelumnya karena kinerja 16 dari 20 rumah sakit milik perseroan akan lebih baik di semester II. “ Selain itu, kita lihat masih banyak system BPJS kesehatan yang akan diperbaiki pemerintah yang juga positif terhadap kita,” kata Romeo, Selasa (5/8).


Romeo menambahkan, perseroan juga akan terus mengembangkan fasilitas agar pengguna BPJS kesehatan dari kalangan menengah atas bisa menggunakan BPJS di rumah sakit Siloam tanpa harus melalui puskesmas.

Skemanya, pasien bisa membayar penambahan biaya setelah dikurangi dengan klaim BPJS tersebut. Menurutnya, ini akan memberikan kontribusi besar ke perseroan karena pasti akan banyak pemegang kartu BPJS kesehatan dari menengah atas tidak mau berobat ke puskesmas.

Selama enam bulan pertama saja, SILO telah mengantongi laba bersih sebesar Rp 62,04 miliar atau tumbuh 34,5% secara year on year (yoy). Ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 26% menjadi Rp 1,98 triliun dari Rp 1,56 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Saat ini SILO telah memiliki 20 rumah sakit dan direncanakan akan bertambah menjadi 50 di tahun 2017. Sementara tahun ini perseroan menargetkan membangun 10 rumah sakit baru. Lima di antaranya akan dibangun Siloam Medica atau rumah sakit dengan jumlah bed 45-60.

Ini khusus akan di bangun di area komersial Jabodetabek. Sedangkan lima lagi akan dibangun di Jogjakarta, Bogor, Labuhan Batu, Bau-bau dan Lubuk Linggau Sumatera Selatan. “Untuk jogja sudah selesai tinggal menunggu perizinan saja,” ungkap Romeo.

Di samping itu, perseroan juga berencana mengakuisisi rumah sakit tahun ini. Sayang, Romeo belum bersedia menyampaikan lebih detail tentang rumah sakit yang hendak dibidik. Yang pasti rumah sakit yang akan dibeli tersebut merupakan rumah sakit umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto