KONTAN.CO.ID - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) gencar melakukan ekspansi. Tahun ini, SILO telah menggunakan 90% belanja modal untuk membangun rumah sakit baru dan akuisisi.

"Capex untuk pembangunan rumah sakit baru, termasuk akuisisi bisa dibilang hampir 90% penyerapannya," ujar Direktur SILO Ian Ferdinan Natapradja di Tangerang, Senin (4/9).

Maret lalu, SILO menambah belanja modal tahun ini menjadi Rp 1,6 triliun hingga Rp 1,8 triliun. Nilai ini lebih lebih besar dibandingkan anggaran tahun 2016 sebesar Rp 1,3 triliun.

Hingga awal September ini, SILO telah mengoperasikan 31 rumah sakit. Hingga akhir tahun nanti, SILO masih berencana menambah dua rumah sakit baru. "Tambah dua lagi ya, itu rumah sakit besar. Klinik juga ada beberapa," ujar Presiden Direktur SILO Ketut Budi Wijaya.

Dua rumah sakit tersebut berlokasi di Jember, Jawa Timur dan Lubuk Linggau, Sumatra Selatan. Keduanya termasuk dalam kategori rumah sakit green field.  "Yang di Jember dan Lubuk Linggau itu in progress, tahun ini dibuka," imbuh Ian.

Sayang, manajemen SILO enggan merinci jumlah penambahan klinik hingga akhir tahun nanti. Ketut menyebut, di sisa tahun ini, pihaknya juga belum berencana mengakuisisi rumah sakit.

Saat ini, 16 rumah sakit yang dioperasikan SILO dilengkapi layanan BPJS. Beberapa di antaranya tersebar di Makassar, Manado, Surabaya, Purwakarta, TB Simatupang, Denpasar, Kupang, Labuan Bajo, dan Baubau.

"Dari total revenue perusahaan, kontribusinya bisa dibilang sekarang sekitar 30%," ujar Ian. Kontribusi pendapatan dari BPJS ini meningkat dibanding akhir tahun lalu yaitu 20% dari 16 rumah sakit terdaftar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini