SILO operasikan tiga rumah sakit anyar



JAKARTA. PT Siloam Hospital International Tbk (SILO) terus melanjutkan ekspansi dengan mengoperasikan rumah sakit baru. Sejak awal tahun perseroan telah membuka tiga rumah sakit baru yang dapat menopang pendapatn perusahaan di tahun 2016.

Direktur Utama SILO Romeo Lledo mengatakan, ketiga rumah sakit tersebut berada di kota Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), Bua-bau Sulawesi Tenggara dan Samarinda. "Satu yang berada di Samarinda adalah rumah sakit Medika," katanya pada KONTAN, Selasa (9/8).

Asal tahu saja, untuk rumah sakit Siloam Labuhan Bajo sudah beroperasi sejak Januari lalu. Sementara, Siloam Bau-bau dan Siloam Medika Samarinda beroperasi di kuartal II.


Romeo menambahkan, SILO menargetkan bisa mengoperasikan tujuh hingga sepuluh rumah sakit baru tahun ini. Sayang, ia enggan merinci lokasi rumah sakit yang akan dioperasikan tersebut.

Namun, kini perusahaan tengah melakukan pembangunan kontruksi di sejumlah kota seperti Sorong, Bogor, Jember, Bangka Belitung, Lubuk Linggau, Semarang, Srondol, Panakukang Makassar, Bandung dan lain-lain. Yang jelas ada satu rumah sakit yang siap dioperasikan di Yogyakarta. Tapi masih terhalang masalah perizinan yang belum rampung.

Selain menambah jumlah rumah sakit, perusahaan juga meningkatkan peralatan medical. "Untuk alat medical yang dibutuhkan semua sudah diorder dan panjar sudah dibayar dengan belanja modal," katanya.

Selain ekspansi, tahun ini perysahaan juga berencana melakukan aksi korporasi. Untuk itu, audit untuk laporan keuangan semester I 2016 sedang dilakukan. Romeo pun masih bungkam mengenai rencana anyar SILO.

Hanya saja perlu diingat, SILO telah mendapat persetujuan RUPS pada Mei tahun lalu untuk menerbitkan saham baru sebanyak 115,61 juta saham atau setara dengan 9,09% modal ditempatkan dan disetor penuh. Penambahan modal itu memiliki jangka waktu dua tahun.

Dana dari penambahan modal tersebut akan digunakan untuk menutupi kebutuhan belanja modal SILO yang berencana membangun 30 rumah sakit baru hingga tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie