KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (
SILO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang periode sembilan bulan pertama tahun 2024. Namun, laba perusahaan justru tergerus dalam periode tersebut. Melansir keterbukaan informasi BEI, Rabu (30/10) SILO mencetak pendapatan 9,12 triliun, naik 10,64%
yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,24 triliun. Beban pokok pendapatan perusahaan mencapai Rp 5,51 triliun, turun dari posisi yang sama tahun lalu Rp 5,014 triliun. Alhasil laba bruto perusahaan mencapai Rp 3,6 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,23 triliun. Dari segi laba, SILO mencatatkan penurunan laba periode berjalan 26,08% dari Rp 883 miliar menjadi Rp 669 miliar.
Presiden Direktur Siloam, Benny Haryanto mengatakan bahwa Siloam terus menunjukkan pertumbuhan dan resiliensi yang kuat sepanjang tahun 2024. Kinerja perusahaan yang berkelanjutan menunjukkan keberhasilan eksekusi strategi yang telah kami lakukan. "Kami tetap berdedikasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pasien sekaligus mengoptimalkan operasional rumah sakit untuk memastikan keberlanjutan finansial. Manajemen akan mempertahankan fokusnya pada keunggulan operasional seiring dengan ekspansi layanan dan program medis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang," kata Benny dalam keterangan resminya, Kamis (7/11).
Baca Juga: Ada Pengendali Baru, Cermati Rekomendasi Saham Siloam (SILO) Siloam berkomitmen untuk tetap fokus pada strategi ekspansi, dengan target untuk membuka satu hingga dua rumah sakit per tahun. Rumah Sakit Siloam Makassar sedang mempersiapkan penambahan 80 tempat tidur dan berinvestasi pada Linear Accelerator (LINAC) untuk meningkatkan potensi pendapatan. Selain itu, Rumah Sakit Siloam Surabaya Gubeng berfokus pada pasar premium di pusat kota Surabaya, dengan rencana untuk memperluas kapasitasnya dengan menambah 162 tempat tidur. Kedua proyek tersebut diperkirakan akan selesai pada kuartal pertama tahun 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari