TANGERANG. Ketika banyak rumahsakit swasta enggan melayani peserta program jaminan kesehatan nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, PT Siloam International Hospitals Tbk justru sebaliknya. Bagian dari Grup Lippo itu justru mengincar potensi pendapatan dari keterlibatannya bermitra dengan BPJS. Siloam menuturkan dua katalis positif yang mendukung potensi JKN. Pertama, minim kompetitor. "BPJS itu peluang sekaligus tantangan buat kami. Kami bisa dibilang satu-satunya rumahsakit swasta yang membuka pelayanan umum seperti ini," ujar Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Romeo Fernandez Lledo, Senin (15/9). Kedua, potensi kepesertaan JKN yang besar. Rumahsakit yang tak lain adalah emiten berkode SILO di Bursa Efek Indonesia itu bahkan telah memiliki perhitungan bisnis berupa tes pasar dan evaluasi program JKN.
Siloam incar pendapatan dari BPJS kesehatan
TANGERANG. Ketika banyak rumahsakit swasta enggan melayani peserta program jaminan kesehatan nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, PT Siloam International Hospitals Tbk justru sebaliknya. Bagian dari Grup Lippo itu justru mengincar potensi pendapatan dari keterlibatannya bermitra dengan BPJS. Siloam menuturkan dua katalis positif yang mendukung potensi JKN. Pertama, minim kompetitor. "BPJS itu peluang sekaligus tantangan buat kami. Kami bisa dibilang satu-satunya rumahsakit swasta yang membuka pelayanan umum seperti ini," ujar Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Romeo Fernandez Lledo, Senin (15/9). Kedua, potensi kepesertaan JKN yang besar. Rumahsakit yang tak lain adalah emiten berkode SILO di Bursa Efek Indonesia itu bahkan telah memiliki perhitungan bisnis berupa tes pasar dan evaluasi program JKN.