KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola jaringan rumah sakit (RS), PT Siloam International Hospitals Tbk (
SILO) menatap prospek bisnis di tahun 2022 ini dengan sikap positif. Perseroan optimistis dapat mencatatkan performa yang kuat di sepanjang tahun 2022. Direktur Keuangan Siloam International Hospitals Daniel Phua menuturkan, seiring dengan penurunan angka pasien Covid-19 di awal tahun 2022 ini, perusahaan berharap dari sisi pendapatan setidaknya dapat mencapai level yang setara dengan tahun lalu. "Jadi kalau dari sisi pendapatan di tahun 2022 harapan kami adalah pendapatan bisa sama dengan 2021. Tapi kami harus ingatkan bahwa di tahun 2021 itu sebuah tahun dengan performa luar biasa karena di awal tahun banyak kasus Covid-19," ungkap Daniel dalam Paparan Publik, hari ini.
Baca Juga: Saham Emiten Rumah Sakit Kompat Menguat, Simak Rekomendasi Sahamnya Dengan demikian, di tahun ini perusahaan akan fokus pada strategi untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas serta layanan non Covid-19, guna mengimbangi hilangnya celah pendapatan dari penanganan Covid-19 yang turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. "Jadi kami harus menjalankan banyak hal untuk membawa kembali pendapatan yg non Covid. Jadi tahun ini target kami bisa kurang lebih
maintenance untuk pendapatan," tuturnya. SILO mencatat, sejak kuartal IV-2021 kontribusi penanganan Covid-19 sangat minim terhadap seluruh pendapatan SILO di periode tiga bulan terakhir tahun lalu. Jumlah pasien Covid-19 yang ditangani hanya sebanyak 299 pasien, menurun drastis dibandingkan kuartal sebelumnya yang masih mencapai 6,925 pasien. Tren ini berlanjut hingga awal tahun 2022, di mana jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit cukup rendah. Menurut Daniel, di tahun 2022 ini SILO mulai menerima lebih banyak pasien yang tidak berhubungan dengan Covid-19. "Di kuartal I-2022
revenue Covid-19 kami tidak tinggi. Itu berarti pertumbuhan dari kuartal IV-2021 hingga kuartal I-2022, kebanyakan yang tidak berhubungan dengan Covid. Sekarang banyak pasien kami yang dulu tunda operasi mereka karena takut untuk keluar atau memang takut dengan resiko terkena covid, banyak yang udah mulai balik. Ini sesuatu yang akan membantu
recovery kami," jelas Daniel. Sementara itu, SILO mengambil target yang lebih konservatif untuk capaian margin. Dia memperkirakan dari sisi margin akan lebih rendah 2%-3% dari tahun sebelumnya, yang lagi-lagi lantaran berkurangnya celah pendapatan dari penanganan Covid-19.
Namun demikian, sejumlah inisiatif pun tetap dikerahkan SILO untuk memaksimalkan margin di tahun ini. Di antaranya dengan melakukan optimasi opex serta pengurangan biaya material.
Dia menambahkan, di tahun ini SILO menyiapkan alokasi belanja modal atau
capital expenditure (Capex) sekitar Rp 1 triliun. Capex tersebut rencananya akan digunakan sebagai modal ekspansi jaringan rumah sakit maupun investasi layanan ke depan. Sebagai gambaran, hingga kuartal I-2022, SILO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,22 triliun. Jumlah ini turun tipis 3,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 2,29 triliun. Dari sisi bottom line, perusahaan mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 99,28 miliar. Lebih rendah daripada laba bersih pada kuartal I-2021 yang mencapai Rp 143,89 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .