Siloam International (SILO) Kembangkan Jaringan RS dengan Model Managed Services



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola jaringan rumah sakit (RS), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) telah membuka satu rumah sakit baru, yaitu Siloam Agora. Sehingga secara total, kini Siloam telah memiliki dan mengoperasikan sebanyak 41 jaringan rumah sakit yang tersebar di 28 kota di Indonesia. 

Pihaknya menjelaskan, jaringan rumah sakit ke-41 milik SILO ini dikembangkan dengan model managed services. Melalui model ini, Siloam tidak mengeluarkan belanja modal untuk membangun rumah sakit, melainkan membagikan management expertise kepada investor untuk mengoperasikan rumah sakit Siloam. 

"Melalui model ini, Siloam dapat memperluas jaringannya dengan risiko yang rendah sementara menghasilkan pendapatan yang stabil," jelas Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk Darjoto Setyawan kepada Kontan.co.id, Jumat (7/10) lalu. 


Baca Juga: Segmen Digital Siloam (SILO) Bertumbuh 158% di Semester Pertama 2022

Meski demikian, pihaknya juga mengklaim bahwa perseroan kini berada pada posisi kas yang kuat. Dengan begitu, ekspansi greenfield maupun brownfield masih mungkin dilakukan oleh SILO.

Dia melanjutkan, Siloam telah menyerap arus kas investasi sebesar Rp 561 miliar hingga semester I-2022. Ini digunakan sebagai modal investasi seta pengembangkan kemampuan medis perseroan. 

Berdasarkan catatan KONTAN, di tahun 2022 SILO menyiapkan alokasi belanja modal atau capex sekitar Rp 1 triliun. Capex tersebut rencananya akan digunakan sebagai modal ekspansi jaringan rumah sakit maupun investasi layanan ke depan. 

Hingga semester I-2022, Siloam tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 4,40 triliun. Jumlah ini turun tipis 4,93% dari sebelumnya Rp 4,63 triliiun pada semester I-2021. 

Pendapatan SILO selama periode Januari-Juni 2022 ini meliputi pendapatan spesialis dan non-spesialis yang masing-masing berkontribusi sebesar Rp 977,92 miliar dan Rp 3,43 triliun. 

Baca Juga: Saham Sektor Kesehatan Kembali Menguat, Intip Rekomendasi Berikut

Pihaknya menyebutkan bahwa Siloam juga terus mencatatkan perbaikan volume pasien pasca pandemi, baik jumlah pasien rawat inap, inpatient days dan pasien rawat jalan. 

"Manajemen berharap pertumbuhan ini akan berlanjut hingga akhir tahun ini dan seterusnya," sebut dia. 

Dengan terjadinya transisi pandemi menjadi endemi, kata Darjoto, manajemen kini dapat fokus untuk terus mengembangkan dan berinvestasi pada kemampuan medis dan klinis Siloam.

Dari sisi bottom line, perusahaan mampu meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pemilik entitas induk sebesar Rp 210,30 miliar hingga Juni lalu, turun 30,52% daripada realisasi laba bersih per Juni 2021 yang senilai Rp 302,69 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi