Simak 30 Kota Termahal bagi Ekspatriat, Jakarta?



KONTAN.CO.ID -  Hongkong dan Singapura kembali mempertahankan posisinya sebagai kota yang dengan biaya hidup paling mahal bagi kalangan ekspatriat.

Dalam laporan Mercer’s 2024 Cost of Living City Ranking, biaya sewa yang tinggi membuat dua pusat keuangan di kawasan Asia itu dinobatkan sebagai kota berbiaya tinggi. Kenaikan biaya perumahan dan tren inflasi yang fluktuatif disebut memberi tekanan pada paket kompensasi pekerja asing.

Hongkong menempati posisi pertama, diikuti Singapura pada posisi kedua. Zurich, Jenewa, Basel, dan Bern, semuanya adalah kota yang berada di Swiss, menempati posisi ketiga hingga keenam. Kemudian New York turun satu peringkat ke posisi ketujuh dan London hanya bertengger di posisi kedelapan.


"Tantangan biaya hidup berdampak signifikan terhadap organisasi multinasional dan karyawannya,” kata Yvonne Traber, pemimpin mobilitas global Mercer, dalam siaran persnya, dilansir dari Bloomberg, Selasa (18/6).

Baca Juga: Daftar 10 Kota dengan Biaya Hidup Paling Mahal dan Paling Murah di Indonesia

Biaya hidup yang tinggi mau tak mau memaksa kalangan ekspatriat menyesuaikan gaya hidupnya. Untuk mengimbangi tantangan ini, pemberi kerja dapat menawarkan paket kompensasi yang mencakup tunjangan atau subsidi perumahan atau memberikan layanan dukungan lainnya.

Biaya hidup yang tinggi ini tercemin dari pasar perumahan yang mahal, meningkatnya biaya transportasi, barang, dan jasa. Dalam survei tersebut Mercer membandingkan sekitar 200 item di 226 kota di seluruh penjuru dunia.

Jakarta tidak termasuk dalam daftar. Kota pusat pemerintahan ini hanya menempati peringkat 157 dari hasil riset tersebut. 

Editor: Putri Werdiningsih