BANDUNG. Bank Indonesia mewaspadai kemungkinan lonjakan inflasi dalam waktu dekat. Otoritas moneter ini melihat ada sejumlah risiko jangka pendek inflasi, pertama kenaikan harga BBM subsidi. Kedua, kenaikan upah minimum propinsi (UMP) 2015, dan ketiga, produksi pangan yang menurun akibat kekeringan. Untuk mengantisipasi berbagai risiko inflasi tersebut, BI melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah. Koordinasi dilakukan bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menyiapkan langkah mitigasi mengatasi lonjakan inflasi setelah BBM naik. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ada empat langkah yang dipersiapkan BI. Pertama, mengatasi kuota BBM bersubsidi apabila habis. Bagaimana cara menangani kuota agar tetap sesuai hingga akhir tahun. Asal tahu saja, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 volume BBM ditetapkan 46 juta kiloliter (kl).
Simak 4 langkah BI antisipasi inflasi ke depan
BANDUNG. Bank Indonesia mewaspadai kemungkinan lonjakan inflasi dalam waktu dekat. Otoritas moneter ini melihat ada sejumlah risiko jangka pendek inflasi, pertama kenaikan harga BBM subsidi. Kedua, kenaikan upah minimum propinsi (UMP) 2015, dan ketiga, produksi pangan yang menurun akibat kekeringan. Untuk mengantisipasi berbagai risiko inflasi tersebut, BI melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah. Koordinasi dilakukan bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menyiapkan langkah mitigasi mengatasi lonjakan inflasi setelah BBM naik. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ada empat langkah yang dipersiapkan BI. Pertama, mengatasi kuota BBM bersubsidi apabila habis. Bagaimana cara menangani kuota agar tetap sesuai hingga akhir tahun. Asal tahu saja, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 volume BBM ditetapkan 46 juta kiloliter (kl).