Simak 5 rancangan usaha baru Askrindo



JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) akan fokus membesarkan aset sampai tahun 2017. Setidaknya, hingga tahun depan, perusahaan pelat merah ini sudah menyiapkan Rp 415 miliar untuk mendirikan bisnis baru dan memperkuat modal anak usaha yang sudah ada.

Sebanyak Rp 15 miliar dana akan digunakan untuk membangun bisnis keagenan. “ Untuk membantu geliat bisnis, kami perlu perpanjangan tangan dibantu oleh agen,” kata T Widya Kuntarto, Direktur Askrindo. Askrindo sudah merealisasikan sekitar Rp 5 miliar.

Tahun depan, Askrindo akan menyuntik modal tambahan sebesar Rp 250 miliar untuk anak usahanya, Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre). Dengan penambahan tersebut, Askrindo berharap ekuitas Nasre bisa mencapai Rp 750 miliar akhir tahun depan dan return on investment (roi) perusahaan menjadi 20%.


Sekadar informasi saja, Nasre sedang melakukan restrukturisasi bisnis, yaitu ingin membesarkan bisnis reasuransi jiwa. Untuk membangun infrastruktur dan memperkuat solvabilitas, perusahaan membutuhkan permodalan kuat juga.

Tak hanya menyuntik modal, Aksrindo juga membuat perusahaan asuransi kerugian dengan modal awal sekitar Rp 150 miliar. Namun, Kuntarto masih merahasiakan detail pendirian anak usaha asuransi kerugian ini.

Barulah tahun 2015, Askrindo berencana memperkuat lagi anak usahanya yang sudah berjalan di jalur syariah. PT Askrindo syariah yang saat ini memiliki modal disetor Rp 100 miliar, nantinya akan disuntik tambahan sekitar Rp 50 miliar.

Kuntarto bilang, setiap tahun hingga 2017 Askrindo akan menambah anak usaha baru. Dia bilang, Askrindo menyiapkan dana hingga Rp 4.5 Triliun untuk urusan diversifikasi usaha dan akuisisi anak usaha. “ Saat ini kami hanya memiliki dua anak usaha di tahun 2017nanti akan ada tujuh,” kata Kuntaro.

Askrindo sampai akhir kuartal III lalu mengantongi laba sebelum pajak Rp 292,8 miliar. Manajemen yakin, perusahaan hanya bisa melampaui target yang sebelumnya ditetapkan perusahaan yaitu Rp 350 miliar.

Antonius Chandra S Napitupulu, Direktur Utama Askrindo memperkirakan, perusahaan ini bisa meraup laba Rp 420 miliar di tahun 2013. Pencapaian itu ditopang perolehan laba di bisnis kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 181 miliar dan non KUR sebesar Rp 111.82 miliar. Bisnis non-KUR Askrindo ditopang oleh asuransi kredit dan penjaminan proyek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri