Simak 6 Tanda Tubuh Kekurangan Oksigen atau Hipoksia beserta Penanganannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak tanda tubuh kekurangan oksigen atau hipoksia. Kualitas udara yang baik dan kaya oksigen tentu mempermudah organ tubuh bekerja.

Kondisi kekurangan oksigen atau dikenal sebagai hipoksia, dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuh dan menyebabkan gejala yang dapat diidentifikasi.

Hipoksia mengacu pada sel atau jaringan yang tidak memiliki cukup oksigen untuk berfungsi secara efektif. Gejala ini muncul ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen untuk memenuhi kebutuhan sel dan jaringannya.


Ketika orang sehat menghirup, paru-parunya mengambil oksigen dari udara, kemudian mentransfernya ke dalam darah. Selanjutnya, darah mengangkut oksigen ke jaringan dan sel di seluruh tubuh.

Baca Juga: Ini 8 Buah untuk Menambah Darah yang Cegah Gejala Anemia

Oksigen dalam darah memasuki sel untuk ditukar dengan karbon dioksida, gas limbah yang dihasilkan selama fungsi sel. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida saat orang tersebut mengeluarkan napas.

Penyebab hipoksia

Kurangnya aliran darah yang cukup ke jaringan dan sel dapat menyebabkan hipoksia. Beberapa masalah kesehatan yang dapat mengurangi aliran darah antara lain:

  • Cedera yang menyebabkan kehilangan darah atau merusak arteri.
  • Kompresi, yang mungkin terjadi pada cedera traumatis.
  • Kesehatan jantung, seperti gagal jantung atau serangan jantung.
  • Penyakit yang menyerang organ hati.
Baca Juga: 8 Manfaat Buah Bit Untuk Kesehatan dan Baik Bagi Ibu Hamil

Tanda dan gejala kekurangan oksigen

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala kekurangan oksigen dilansir dari Medical News Today.

1. Nafas Cepat dan Dangkal

Nafas yang cepat dan dangkal adalah respons tubuh untuk mencoba mendapatkan lebih banyak oksigen.

2. Sesak Napas dan kepala pusing

Kesulitan dalam bernapas atau rasa sesak napas dapat terjadi bahkan dengan aktivitas fisik ringan. Selain itu, kurangnya oksigen dapat menyebabkan kulit pucat atau sianosis (kulit kebiruan). Kepala pusing atau merasa lemah juga bisa terjadi.

Kekurangan oksigen dapat menyebabkan sakit kepala yang parah atau pusing yang intens.

3. Detak jantung cepat (Palpitasi)

Jantung dapat berdetak lebih cepat sebagai respons terhadap kekurangan oksigen untuk mencoba memompa lebih banyak darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.

4. Nyeri dada dan tekanan

Kekurangan oksigen dapat menyebabkan nyeri dada atau sensasi tekanan di dada, terutama selama aktivitas fisik. Sensasi seperti tertekan atau sesak di dada dapat dirasakan akibat kurangnya oksigen yang mencukupi.

Otot dapat menjadi lemah dan terasa nyeri karena kurangnya oksigen untuk mendukung metabolisme otot.

5. Kesulitan Berkonsentrasi

Kurangnya oksigen dapat memengaruhi fungsi otak, menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, dan penurunan performa mental. Bahkan, gejala paling mudah dikenali adalah mudah menguap meski sudah memiliki waktu tidur cukup.

6. Nyeri Abdominal atau Mual

Kurangnya oksigen dapat memengaruhi organ-organ dalam tubuh, termasuk perut, yang dapat menyebabkan rasa sakit atau mual.

Penanganan hipoksia

Nah, ada beberapa cara mengobati hipoksia memiliki tiga tujuan utama:

  • Membantu mempertahankan fungsi saluran napas.
  • Meningkatkan jumlah oksigen yang dihirup dengan bantuan ventilator.
  • Meningkatkan jumlah oksigen yang mengalir dari darah ke paru-paru.
  • Mengurangi penyumbatan di tenggorokan, misalnya dengan memiringkan kepala.
  • Penggunaan alat ventilasi, seperti mesin bilevel atau mesin tekanan saluran napas positif kontinu.
  • Menjalani fisioterapi dada.
Apabila Anda mengalami gejala-gejala kekurangan oksigen, penting untuk mencari bantuan medis segera. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius yang memerlukan perhatian dan penanganan dokter.

Itulah informasi terkait tanda tubuh kekurangan oksigen yang perlu diwaspadai beserta penanganan hipoksia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News