KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Swarasa Agung Tbk (
TAYS) menyatakan akan berfokus pada pengembangan pabrik baru dan memperluas ekspor di tahun depan. Chief Executive Officer TAYS Alexander Anwar mengatakan, rencana bisnis Jaya Swarasa Agung tahun depan masih sesuai dengan yang telah disampaikan pada laporan tahunan, yaitu pengembangan pabrik baru dan memperluas ekspor. "Kami juga meningkatkan proses pengelolaan, termasuk proses produksi ke tingkat yang lebih efisien. Di awal tahun 2024, kami juga akan mulai mengekspor TRICKS ke Jepang sebagai kelanjutan dari kemitraan strategis perseroan dengan perusahaan snack asal Jepang, Mixio Holdings Incorporated," kata Anwar saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/11).
Baca Juga: Genjot Produksi, Pabrik Kedua Jaya Swarasa Agung (TAYS) Siap Beroperasi Tahun Depan Diketahui, pabrik kedua TAYS direncanakan akan segera beroperasi di 2024. Pabrik kedua TAYS ini masih dalam tahap pembangunan dan berada di daerah Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang dengan kapasitas produksi yang hampir mirip dengan pabrik pertama TAYS yang berada di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten. Pabrik kedua ini memiliki kapasitas produksi hingga 20 ton sehari atau sebesar 700-800 ton sebulan. Nantinya, pabrik ini pertama-tama akan difokuskan untuk memproduksi cracker panggang renyah yang rendah kalori andalan TAYS yaitu Tricks dan untuk memenuhi permintaan ekspor. Pabrik baru nanti akan menggunakan mesin dan sistem yang prosesnya lebih efektif dan efisien. Pembangunan pabrik kedua ini TAYS menggelontorkan dana kurang lebih kisaran Rp 70 hingga 80 miliar, yang meliputi tanah, bangunan pabrik, hingga investasi mesin. Sementara itu, di tengah kenaikan harga gula TAYS menyatakan tidak berpengaruh ke bisnisnya. Anwar menyampaikan, kenaikan harga gula kemungkinan akan berpengaruh terhadap bisnis makanan dan minuman yang dalam produksinya membutuhkan gula dalam jumlah besar.
"Namun, TAYS sendiri tidak terpengaruh karena kami hanya menggunakan sedikit gula dalam produk kami. Pasokan gula kami pun masih relatif aman dan belum ada kendala yang ditemukan dari pihak supplier kami," ujar Anwar. Ia menambahkan, TAYS hanya menggunakan sedikit gula pada produk kami dan tidak terpengaruh kenaikan harga gula. TAYS menggunakan gula lokal yang harganya cenderung stabil. Diberitakan KONTAN sebelumnya, TAYS menargetkan pendapatan tahun 2023 ini mencapai Rp 360 miliar. Target ini mendapatkan revisi karena berdasarkan catatan Kontan, di akhir tahun 2022 lalu, manajemen TAYS sempat memperkirakan mampu mencetak penjualan neto mencapai di tahun 2023 sebesar Rp 465 miliar atau naik 39% dibandingkan proyeksi tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .