KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (
COCO) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tahun 2023. Salah satunya rencana ekspansi kapasitas produksi lewat pembangunan pabrik baru di Kabupaten Sumedang. Untuk diketahui, pabrik baru yang dibangun di wilayah Sumedang tersebut ditargetkan rampung pada kuartal I-2023 mendatang. Hingga pertengahan tahun ini, progresnya dikatakan telah mencapai 50%. Dengan kehadiran pabrik baru tersebut, kapasitas produksi COCO akan meningkat menjadi 10,500 ton per tahun. Di mana, saat ini produksi Cokelat & Compound tercatat 5.000 ton per tahun dan untuk produksi Cacao Powder sekitar 1.000 ton per tahun.
Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara Gendra Fachrurozi menuturkan, dengan beroperasinya pabrik baru di Sumedang akan menyukseskan agenda bisnis COCO di 2023.
Baca Juga: Wahana Interfood Nusantara (COCO) Incar Peningkatan Penjualan 25% Selama Nataru Di antaranya adalah rencana peningkatan penetrasi produk, di mana perusahaan bakal menambah area distribusi baru yang belum tersenduh oleh brand Schoko. "Rencana ini akan diwujudkan dengan memanfaatkan kapabilitas distribusi yang perseroan miliki," kata Gendra, kepada Kontan.co.id, Selasa (6/12). Di samping agenda ekspansi, COCO juga berencana untuk menggarap lini bisnis distribusi. Sehingga ke depan, perseroan dapat mendistribusikan produknya secara mandiri. Diversifikasi saluran distribusi ini dinilai sangat penting bagi Wahana Interfood Nusantara. Selain untuk memitigasi risiko, strategi ini juga bisa menopang antar saluran distribusi yang ada. "Perseroan akan menjaga ketersediaan
supply produk yang sedang dibutuhkan saat ini oleh masyarakat," sambungnya. Meski belum bisa membeberkan secara detail, COCO juga berencana mengeluarkan sejumlah produk baru yang relevan dengan permintaan pasar saat ini.
Baca Juga: Wahana Interfood (COCO) Bangun pabrik Baru, Kapasitas Produksi Bakal Bertambah Sejumlah pengembangan dari segi operasional pun bakal diterapkan perseroan di tahun depan. Salah satunya lewat transformasi digital, dalam proses administrasi, distribusi, hingga transaksi.
"Hal tersebut diharapkan dapat memperkecil peluang Error dan meningkatkan efektivitas perseroan. Dengan demikian, pihaknya berharap transformasi ini dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder, pelanggan dan supplier," pungkas Gendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto