KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat, Fitch Ratings, menurunkan Long-Term Issuer Default Rating (IDR) PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menjadi B- dari BB-. Selain itu, lembaga rating internasional ini juga memangkas peringkat surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) Sritex, baik yang sudah beredar maupun yang berencana diterbitkan menjadi B- dari BB-. Secara bersamaan, Fitch turut memangkas peringkat nasional jangka panjang SRIL menjadi BB(idn) dari A+(idn). Peringkat-peringkat ini berada di Rating Watch Negative (RWN) yang mencerminkan ketidakpastian dalam pelaksanaan rencana pembiayaan kembali (refinancing). Lebih lanjut, Fitch menyatakan, penurunan peringkat ini sejalan dengan meningkatnya risiko likuiditas dan refinancing Sritex. Sebagaimana diketahui, SRIL menghadapi ketidakpastian terkait pengajuan perpanjangan tenor pinjaman sindikasi US$ 350 juta yang bakal jatuh tempo pada Januari 2022.
SRIL Chart by TradingView Fitch menilai, posisi likuiditas Sritex melemah secara signifikan. Pasalnya, selain medium-term note (MTN) US$ 25 juta yang jatuh tempo pada Mei 2021, Sritex juga memiliki jumlah terutang sekitar US$ 175 juta di bawah fasilitas kerja bilateral yang juga berakhir pada tahun 2021. Di sisi lain, Fitch mengestimasikan arus kas bebas Sritex pada tahun ini hanya kurang dari US$ 50 juta. "Oleh karena itu, akses ke fasilitas bilateral tersebut bersama dengan perpanjangannya adalah kunci untuk mendukung posisi likuiditas perusahaan," kata Fitch. Menurut Fitch, jika perpanjangan tenor ini berhasil disepakati, tekanan likuiditas Sritex untuk saat ini memang aman berkurang. Akan tetapi, utang SRIL, anggota indeks Kompas100 ini, justru akan terkonsentasi pada 2024. Pasalnya pada tahun itu, Sritex juga memiliki obligasi jatuh tempo senilai US$ 155 juta. Kemudian pada tahun 2025, SRIL kembali memiliki obligasi jatuh tempo sebesar US$ 225 juta. Editor: Anna Suci Perwitasari