JAKARTA. Bank pelat merah (BUMN) berharap kredit mikro bisa menjadi salah satu tumpuan pertumbuhan kredit di 2017 ini. Hal ini dapat dilihat dari target pertumbuhan kredit mikro beberapa bank plat merah yang mencapai dobel digit di akhir 2017. Tengok saja, target pertumbuhan kredit Bank Mandiri di kredit mikro sebesar 15%-20% sampai akhir 2017. Bank Negara Indonesia (BNI) juga menargetkan pertumbuhan kredit mikro minimal 25% secara tahunan atau year on year (yoy). Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan target pertumbuhan kredit mikro sampai akhir 2017 ini selain dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga berasal dari kredit mikro komersial. “Untuk penyaluran kredit non KUR penyaluran masih tetap fokus pada sektor unggulan semisal pedagang sembako dan bengkel,” ujar Rohan kepada KONTAN, Rabu (26/7). Menurut Rohan, Bank Mandiri akan memenuhi arahan pemerintah bahwa 40% penyaluran KUR dilakukan ke sektor produktif. Saat ini bank berkode BMRI mengklaim sudah memenuhi target tersebut. Anton Siregar, Pimpinan Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI mengatakan strategi penyaluran kredit mikro pada semester 2 adalah tetap fokus ke penyaluran KUR ke sektor produktif. “Sektor produktif ini adalah pertanian, perikanan, perkebunan dan industri kecil,” ujar Anton kepada KONTAN, Rabu (26/7). Selain itu BNI juga bekerjasama dengan kementerian dan perusahaan BUMN terkait penyaluran kredit mikro lewat kartu tani, agar bisa mengkau lebih banyak nelayan dan industri kecil. Saat ini Anton mengklaim penyaluran kredit KUR produktif di BNI sudah memenuhi aturan pemerintah yaitu sebesar 42% dari total. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak ambisi bank pelat merah di kredit mikro
JAKARTA. Bank pelat merah (BUMN) berharap kredit mikro bisa menjadi salah satu tumpuan pertumbuhan kredit di 2017 ini. Hal ini dapat dilihat dari target pertumbuhan kredit mikro beberapa bank plat merah yang mencapai dobel digit di akhir 2017. Tengok saja, target pertumbuhan kredit Bank Mandiri di kredit mikro sebesar 15%-20% sampai akhir 2017. Bank Negara Indonesia (BNI) juga menargetkan pertumbuhan kredit mikro minimal 25% secara tahunan atau year on year (yoy). Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan target pertumbuhan kredit mikro sampai akhir 2017 ini selain dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga berasal dari kredit mikro komersial. “Untuk penyaluran kredit non KUR penyaluran masih tetap fokus pada sektor unggulan semisal pedagang sembako dan bengkel,” ujar Rohan kepada KONTAN, Rabu (26/7). Menurut Rohan, Bank Mandiri akan memenuhi arahan pemerintah bahwa 40% penyaluran KUR dilakukan ke sektor produktif. Saat ini bank berkode BMRI mengklaim sudah memenuhi target tersebut. Anton Siregar, Pimpinan Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI mengatakan strategi penyaluran kredit mikro pada semester 2 adalah tetap fokus ke penyaluran KUR ke sektor produktif. “Sektor produktif ini adalah pertanian, perikanan, perkebunan dan industri kecil,” ujar Anton kepada KONTAN, Rabu (26/7). Selain itu BNI juga bekerjasama dengan kementerian dan perusahaan BUMN terkait penyaluran kredit mikro lewat kartu tani, agar bisa mengkau lebih banyak nelayan dan industri kecil. Saat ini Anton mengklaim penyaluran kredit KUR produktif di BNI sudah memenuhi aturan pemerintah yaitu sebesar 42% dari total. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News