KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bergerak di area merah hampir sepanjang perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup melemah 46,39 poin atau 0,64% ke level 7.186,75 pada Rabu (7/9). IHSG berpotensi melanjutkan koreksi untuk perdagangan besok (8/9). Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto melihat pelemahan IHSG hari ini didorong aksi
profit taking yang masih terbilang wajar. Menimbang dalam beberapa waktu terakhir IHSG bergerak anomali disokong
capital inflow yang masih mengalir cukup deras. Selain itu, sentimen negatif datang dari kondisi pasar global yang bergerak ke arah melemah. "Tekanan tampak masih cukup besar, sehingga berpotensi koreksi lanjutan untuk Kamis besok. Apalagi kondisi market luar belum ada tanda pembalikan arah dari tren turun jangka pendeknya," terang Pandhu saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/9).
Baca Juga: Ada Kenaikan Harga BBM, Begini Prospek Saham Sektor Perindustrian Perkiraan Pandhu,
support terdekat IHSG besok berada di kisaran 7.130. Jika koreksi berlanjut, IHSG bisa merosot ke arah 7.080. Sedangkan area
resistance diperkirakan berada di 7.286. Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga melihat IHSG mulai dilanda aksi
profit taking, termasuk dari saham-saham energi yang sebelumnya menopang kenaikan IHSG. Kondisi ini terjadi seiring koreksi pada harga komoditas. Untuk perdagangan besok, Ivan memproyeksikan IHSG masih berpeluang menguji
support di kisaran 7.148. Jika ditembus, akan membuka peluang menyeret IHSG ke posisi 7.100. Sedangkan area
resistance IHSG berada di 7.215. "Kondisi pasar saham global serta upaya pelaku pasar dalam menakar dampak kenaikan harga BBM bisa menjadi sentimen bagi pasar," ujar Ivan.
Baca Juga: IHSG Turun 0,54%, BBCA, BMRI, ADRO Paling Banyak Net Buy Pada Rabu (7/9) Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menganalisa, candlestick membentuk
lower high dan
lower low dengan stochastic
deadcross, mengindikasikan potensi pelemahan. Proyeksi Dennies,
support IHSG besok berada di area 7.198-7.153 dan
resistance pada posisi 7.230-7.275. "Investor akan mencermati rilis data kepercayaan konsumen," sebut Dennies. Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memandang bahwa koreksi wajar saat ini masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek. Meski perlu dicermati bahwa IHSG masih akan cenderung bergerak
sideways. Prediksi William, IHSG besok bergerak pada rentang 7.123-7.278.
Baca Juga: Stagnan di Agustus, Cadangan Devisa 2022 Diramal Capai US$ 140 Miliar Sebagai rekomendasi untuk perdagangan besok, Pandhu menyarankan pelaku pasar mengamati saham PT Sillo Maritime Perdana Tbk (
SHIP), PT Central Proteina Prima Tbk (
CPRO), dan PT Global Mediacom Tbk (
BMTR). "Masing-masing mulai bangkit dari area
support konsolidasinya, menandakan adanya perubahan momentum dengan arah menguat," terang Pandhu.
Ivan juga menyarankan pelaku pasar melirik saham BMTR. Selain itu, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (
TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS), dan PT Energi Mega Persada Tbk (
ENRG) juga layak dicermati. Sedangkan analisa Dennies, pelaku pasar bisa mempertimbangkan untuk
sell atau
take profit saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (
TOWR) mengamati target harga di Rp 1.370-Rp 1.400 dan
stop loss pada Rp 1.250 per saham. Sementara itu, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (
WIKA) bisa ditimbang untuk
sell atau
cut loss dengan target harga di Rp 1.150-Rp 1.170 dan
stop loss pada Rp 1.045 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati