Simak Bisnis Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) pada Sisa Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen pipa baja, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo menyatakan bahwa bisnis perusahaan pada periode semester pertama tahun ini mencatatkan perbaikan signifikan ketimbang kondisi pada kuartal I-2023. Faktor utamanya yakni harga besi&baja yang cukup stabil. 

“Meskipun angka semester pertama belum difinalisasi namun kami melihat ada perbaikan yang signifikan. Faktor penunjang antara lain harga baja yang cukup stabil,” ungkap Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johanes W, ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (12/7). 

Sebagai gambaran, kinerja keuangan ISSP memang melesu selama tiga bulan pertama 2023. Penjualan ISSP tercatat menurun 13,97%, dari semula Rp 2,01 triliun menjadi Rp 1,73 triliun. 


Akibatnya, laba bersih ISSP juga tergerus. ISSP membukukan laba bersih senilai Rp 106,99 miliar atau lebih 11,11% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 120,38 miliar.

Baca Juga: Simak Jadwal Pembagian Dividen Spindo (ISSP) Senilai Rp 42,39 Miliar

Dengan demikian, Spindo masih berupaya untuk dapat mencapai target pertumbuhan penjualan yang diincar yakni berkisar 20%-30% dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya. 

Optimisme tersebut bukan tanpa alasan, ISSP melihat bahwa tren permintaan yang masih cukup baik di tahun ini.  Guna memaksimalkan penjualan produk, Spindo melakukan pendekatan yang lebih intensif kepada para pelanggan, termasuk mengedukasi pelanggan mengenai pentingnya penggunaan produk baja sesuai standar.

“Kami mengintensifkan kegiatan pemasaran melalui customer gathering. Pandemi Covid-19 yang kini telah berlalu membuat kami lebih leluasa mengorganisir gathering untuk memberikan edukasi pentingnya penggunaan pipa baja sesuai standar, terkait faktor keamanan,” tambahnya. 

Di sisi lain, agenda ekspansi juga tetap digalakkan oleh perusahaan. Belum lama ini ISSP baru saja meresmikan Depo ke IV di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pembangunan depo di Makassar ini melengkapi tiga depo yang telah beroperasi sebelumnya yakni di Jakarta, Bandung, dan Samarinda. 

Mengutip siaran pers perusahaan, penjualan melalui depo ini ditujukan untuk melengkapi jalur distribusi yang telah ada, dan membantu distributor lokal dalam melengkapi produk ISSP yang dibutuhkan oleh pengguna. 

 

 
ISSP Chart by TradingView

Adapun, untuk membangun depo ke IV tersebut perseroan menggelontorkan dana investasi lebih dari Rp miliar. ISSP juga berencana membangun dan mengoperasikan satu depo baru lagi di tahun ini. 

Pada tahun ini, ISSP menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar.  Sekitar 60% dari dana capex tahun ini bakal digunakan untuk pembangunan pabrik ke-7, sedangkan sisanya sebagai maintenance capex. 

Johannes menyebut, sampai saat ini serapan capex tersebut sudah sekitar 40% dari total dana yang dianggarkan. 

“Pembangunan berjalan sesuai rencana. Nanti untuk update pabrik baru mudah-mudahan bisa di kuartal III-2023. Penggunaan lain Capex adalah depo yang baru diresmikan di Makassar,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .