KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri minyak dan gas bumi saat ini menghadapi tantangan berat akibat pandemi Covid-19, pelemahan permintaan (demand), kelebihan pasokan (oversupply) migas, penurunan harga minyak yang rendah sejak awal 2020, dan fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikat yang mempengaruhi kegiatan operasi perusahaan. Di tengah kondisi triple shock tersebut, Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) tetap dapat menjaga produksi dan lifting serta melanjutkan eksplorasi, pengembangan, dan inovasi-inovasi demi menjaga produksi dan lifting. Kinerja operasional 2020, Sektor Hulu Pertamina telah menjalankan proyek eksplorasi yang terdiri dari 31.852 km Seismik 2D, 755 km2 Seismik 3D, dan 9 pengeboran sumur eksplorasi. Selain itu, dilakukan pula pengeboran 233 sumur pengembangan.
Simak capaian kinerja sektor hulu migas Pertamina di tahun lalu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri minyak dan gas bumi saat ini menghadapi tantangan berat akibat pandemi Covid-19, pelemahan permintaan (demand), kelebihan pasokan (oversupply) migas, penurunan harga minyak yang rendah sejak awal 2020, dan fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikat yang mempengaruhi kegiatan operasi perusahaan. Di tengah kondisi triple shock tersebut, Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) tetap dapat menjaga produksi dan lifting serta melanjutkan eksplorasi, pengembangan, dan inovasi-inovasi demi menjaga produksi dan lifting. Kinerja operasional 2020, Sektor Hulu Pertamina telah menjalankan proyek eksplorasi yang terdiri dari 31.852 km Seismik 2D, 755 km2 Seismik 3D, dan 9 pengeboran sumur eksplorasi. Selain itu, dilakukan pula pengeboran 233 sumur pengembangan.