KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang bergelut di bisnis energi dan tambang mulai membuka rencana belanja modal alias capital expenditure (capex) pada 2025. Beberapa emiten mengucurkan capex lebih selektif sesuai pengerjaan proyek ekspansi dan pengembangan aset eksisting. Tengok saja anggaran belanja dari Grup Medco. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengerek naik capex untuk segmen bisnis minyak dan gas (migas) menjadi US$ 400 juta. Namun, MEDC memangkas capex untuk ketenagalistrikan menjadi US$ 30 juta. Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, MEDC menganggarkan capex sebesar US$ 350 juta untuk migas dan US$ 80 juta untuk ketenagalistrikan. Masih terafiliasi dengan MEDC, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masih mengucurkan capex untuk agenda ekspansi pada tahun ini.
Baca Juga: Simak Prospek dan Rekomendasi Sektor Barang Baku, Saham Emiten Emas Masih Favorit Vice President Corporate Communications Amman Mineral Kartika Octaviana mengungkapkan AMMN mengalokasikan capex sebesar US$ 1,4 miliar. Sebagai catatan, jumlah itu termasuk dengan belanja modal AMMN pada kuartal IV-2024 yang realisasi penggunaannya baru akan rilis berbarengan dengan laporan kinerja tahunan 2024. "Tahun ini, kami fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek ekspansi, antara lain tahap akhir komisioning smelter tembaga dan pemurnian logam mulia," kata Kartika kepada KONTAN, Selasa (7/1). AMMN menargetkan smelter tersebut bisa memproduksi katoda tembaga pertama pada kuartal I-2025 ini. Selain smelter, AMMN juga menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), fasilitas liquified natural gas (LNG), serta perluasan pabrik pengolahan. "Kami terus mengedepankan aspek keselamatan kerja dalam proses konstruksi, agar semua fasilitas dapat beroperasi dengan baik dan aman dalam jangka panjang," imbuh Kartika. Adapun, capex AMMN akan didanai dari arus kas operasional dan pinjaman bank. Sebagai informasi, hingga kuartal III-2024, realisasi capex AMMN melonjak 51,96% secara tahunan menjadi US$ 1,39 miliar. Bergeser ke entitas Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalokasikan capex sekitar US$ 1 miliar, stabil dari anggaran tahun lalu. Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengungkapkan dana tersebut merupakan capex operasional yang akan dipenuhi dari kas internal. Sara merinci, sekitar 60% akan dialokasikan untuk segmen kontraktor pertambangan, 20% untuk infrastruktur tambang mineral, dan sisanya untuk keperluan lain-lain. "Fokus UNTR adalah meningkatkan dan mempertahankan keunggulan operasi di setiap lini bisnisnya, baik yang sudah established maupun yang masih dalam tahap pengembangan," kata Sara. Sementara itu, entitas UNTR di bisnis energi baru dan terbarukan, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) menganggarkan capex sekitar Rp 200 miliar. Head of Investor Relations Arkora Hydro Nicko Yosafat mengungkapkan ARKO lebih selektif untuk mengucurkan capex di tahun ini. Fokusnya adalah untuk menggarap dua proyek hydro power plant yang sedang berjalan, yakni proyek Kukusan II dan proyek Tomoni. Sumber capex ARKO akan berasal dari kombinasi ekuitas dan pinjaman dengan porsi 30% : 70%.