Simak Fokus Sektor Investasi Astra International (ASII) Hingga Akhir Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) masih akan fokus pada tiga sektor utama dalam pemilihan portofolio investasi perseroan hingga akhir tahun 2024.

Head of Corporate Investor Relation Astra International Tira Ardianti mengatakan, sektor yang menjadi fokus akuisisi adalah yang sejalan dengan strategic direction jangka panjang perseroan.

Sektor pertama adalah terkait divisi bisnis alat berat dan pertambangan. ASII telah menetapkan peta jalan transisi, yaitu diversifikasi ke bisnis mineral non-batu bara. Misalnya, seperti akuisisi yang telah kami lakukan di sektor nikel, yaitu akuisisi PT Stargate Pasific Resources dan Nickel Industries Limited.


“Kami akan terus mengkaji peluang yang ada agar dapat memperluas portofolio kami di bidang mineral nonbatubara,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (5/9).

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Bakal Genjot Laba di Semester Dua

Kedua, sektor infrastruktur. Sektor ini diakui sudah mulai memberikan kontribusi yang berarti bagi Astra dan berpotensi untuk menjadi mesin pertumbuhan perseroan di masa depan.

Infrastruktur merupakan lini yang dimasuki melalui bisnis jalan tol pada tahun 2005 lalu. Saat ini, Astra sudah mengelola delapan ruas jalan tol, yang sebagian besar berlokasi di Jawa dan Metro Jakarta.

“Ke depannya, kami melihat infrastruktur sebagai salah satu fokus investasi kami, dengan mempertimbangkan seleksi dan prioritas yang baik, serta parameter investasi yang telah kami tetapkan,” paparnya.

Ketiga, bidang layanan kesehatan. Astra memasuki bidang layanan kesehatan dengan keyakinan bahwa sektor ini memiliki prospek pertumbuhan yang baik di Indonesia.

Selain itu, Astra ingin berpartisipasi aktif dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan akses layanan kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.

ASII juga tengah memproduksi alat-alat kesehatan. Aktivitas ini dilakukan oleh salah satu unit bisnis, yaitu PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).

“Kami telah berinvestasi di platform layanan kesehatan Halodoc dan Rumah Sakit Hermina,” ujarnya.

Per hari ini, ASII diketahui memiliki kepemilikan di saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar masing-masing Rp 1,5 triliun dan Rp 926 miliar.

 
ASII Chart by TradingView

Tira mengungkapkan, Astra mengalokasikan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) dan investasi sebesar Rp 37 triliun untuk sepanjang tahun 2024.

Sampai semester I 2024, anggaran tersebut sudah terserap Rp 12,3 triliun. Sebagian besar atau sekitar 65%-70% terserap di bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi. Sisanya, tersebar ke beberapa sektor, terutama di bisnis perkebunan dan sales operations otomotif.

Saat ini, ASII memiliki beberapa proyek di pipeline yang sedang dikaji. Sayangnya, ASIIbelum bersedia menyampaikan rencana akuisisi di tahun 2024 itu secara detail.

“Adapun nilai untuk aktivitas investasi, tentunya akan menyesuaikan dengan opportunity dan kondisi yang ada,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari