KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah start up mulai melirik skema pendanaan melalui initial public offering (IPO). Pada tahun lalu, sejumlah start up menggelar IPO, seperti PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS). Tetapi tidak semua start up bisa ataupun memiliki keinginan kuat untuk melantai di bursa. Ari Adil, Founder Jagartha Advisors menilai bahwa pelaku start up bisa melihat kebutuhan untuk memperoleh pendanaan melalui IPO. “Jangan dipaksa juga, lihat kebutuhannya. Contohnya KIOS yang dahulu kalau funding ke venture capital banyak yang dukung tapi ternyata pemiliknya percaya dan valuasi melalui public makanya IPO,” ungkap Ari. Namun, bagi start up tanah air yang siap untuk IPO memiliki kesempatan besar. Ari mengatakan bahwa kesempatan besar ini karena banyak start up yang bisa menjawab permasalahan di tanah air.
Simak hal-hal yang perlu diperhatikan startup untuk IPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah start up mulai melirik skema pendanaan melalui initial public offering (IPO). Pada tahun lalu, sejumlah start up menggelar IPO, seperti PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS). Tetapi tidak semua start up bisa ataupun memiliki keinginan kuat untuk melantai di bursa. Ari Adil, Founder Jagartha Advisors menilai bahwa pelaku start up bisa melihat kebutuhan untuk memperoleh pendanaan melalui IPO. “Jangan dipaksa juga, lihat kebutuhannya. Contohnya KIOS yang dahulu kalau funding ke venture capital banyak yang dukung tapi ternyata pemiliknya percaya dan valuasi melalui public makanya IPO,” ungkap Ari. Namun, bagi start up tanah air yang siap untuk IPO memiliki kesempatan besar. Ari mengatakan bahwa kesempatan besar ini karena banyak start up yang bisa menjawab permasalahan di tanah air.