Simak Jurus BTN Menekan Laju NPL pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) Gross di kisaran 3,4% - 3,5% pada tahun ini. Nilai itu lebih rendah, dari realisasi 2021 sebesar 3,7%. 

Direktur Asset Management BTN Elisabeth Novie Riswanti mengatakan perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut. Pertama, BTN akan mengawal program restrukturisasi kredit akibat Covid-19. 

"Tentunya, kami akan mengawal restrukturisasi yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kami akan kawal dengan baik sehingga bisa dikelola dengan baik," kata Elisabeth usai gelaran RUPST Bank BTN di Jakarta, Rabu (2/3).


Kedua, BTN juga fokus pada penagihan kredit berdasarkan periode tunggakan yang digolongkan dalam bucket awal, menengah dan akhir. Kemudian melaksanakan penjualan aset - aset bermasalah baik satuan maupun bulk melalui asset sale festival.

Baca Juga: LPS Himbau Masyarakat Cermat Tawaran Cashback Produk Simpanan Perbankan

"Kami juga lakukan lelang expo atau massal yang dilaksanakan pada 2022 sehingga tentunya menjadi strategi untuk mencapai NPL 3,4% - 3,5%," terangnya. 

Pada tahun yang sama, BTN menargetkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 9%-11%. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 9%-11% dan laba bersih naik pada kisaran 10%-13%.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan mengoptimalkan program perumahan nasional, melalui kontribusi pada program KPR FLPP, KPR BP2BT dan KPR TAPERA dengan potensi realisasi unit sebanyak 169,3 ribu unit. 

Selain itu, memperluas partnership untuk penyaluran kredit pada segmen fixed income dengan melanjutkan program KPR TWP AD dan ekspansi BTN Solusi di segmen institusi, lembaga pemerintah, Kementerian dan Korporasi BUMN lainnya.

Baca Juga: DPK Perbankan Tumbuh 11,9% yoy di Januari 2022, Tembus Rp 7.116,7 Triliun

BTN juga akan meningkatkan KPR di segmen milenial melalui kerjasama pembangunan Transit Oriented Development (TOD) dengan BUMN Karya dan top developer serta program KPR untuk milenial, seperti KPR Gaess for Milenials dengan fitur Graduate Payment Mortgage (GPM) dan KPR Hits. 

Bahkan, perusahaan akan mengembangkan kredit komersial dan korporasi yang memiliki value chain di sektor perumahan. Sementara untuk meningkatkan laba bersih, perseroan akan menjaga yield kredit di kisaran 7%-8% dengan meningkatkan kontribusi kredit bermarjin tinggi, terutama kredit payroll dan SME.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi