KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) masih berhasil menjaga kinerja bisnis sewa perkantoran walau banyak perusahaan yang menerapkan
work from home (WFH). Direktur CTRA Tulus Santoso menjelaskan, pada prinsipnya, kontrak sewa gedung perkantoran itu berlaku untuk jangka waktu panjang, bisa 5 tahun-10 tahun. Sehingga, pendapatan pun bersifat tetap (
recurring income) meskipun saat ini tren WFH kembali meruak di Tanah Air. "Jadi dalam jangka pendek belum terdampak signifikan," ungkap Direktur CTRA, Tulus Santoso saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/9).
Lebih lanjut Tulus bilang, kinerja bisnis sewa perkantoran CTRA hingga saat ini terpantau cukup stabil. Di mana, perseroan membidik target kontribusi sekitar 5% dari total pendapatan di tahun 2021. "Stabil sekitar 5% dari total
revenue," lanjutnya. Adapun, secara keseluruhan perseroan optimistis dapat mencapai target
marketing sales yang telah ditetapkan di tahun ini, yakni sebesar Rp 5,9 triliun.
Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) optimistis marketing sales tahun ini dapat tercapai Tulus berujar, hingga semester I-2021, target
marketing sales telah tercapai sekitar 61% dari target. Sehingga perseroan pun yakin dapat meraih target yang telah dibidik di akhir tahun nanti.
Optimisme perusahaan diperkuat juga dengan adanya insentif yang diberikan pemerintah terhadap sektor properti. Seperti misalnya insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah tapak dan unit hunian rumah susun hingga Desember 2021 dan juga bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang relatif rendah. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, CTRA mencatatkan pendapatan senilai Rp 4,02 triliun pada semester pertama tahun ini. Jumlah tersebut tumbuh 43,57% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu. Dari sisi
bottom line, CTRA meraih laba bersih Rp 483,47 miliar di semester I-2021. Realisasi ini melompat 185% dibandingkan laba bersih di semester I-2020 senilai 169,51 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari