KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa rata-rata produk reksadana relatif turun terbatas dalam sepekan terakhir. Namun, beberapa Manajer Investasi (MI) masih mampu mengelola produk reksadana dengan baik di saat pasar bergerak datar. Berdasarkan riset Infovesta, kinerja indeks reksadana periode 18 Agustus – 25 Agustus cenderung terkoreksi. Reksadana pendapatan tetap turun paling dalam yakni -0,24% secara mingguan, reksadana saham turun sebesar -0,19%, reksadana campuran terkoreksi sebesar -0,15% dan hanya reksadana pasar uang yang tumbuh positif sebesar 0,07% secara mingguan.
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, koreksi yang terjadi karena saat ini situasi
risk off tengah menyelimuti pasar. Investor cenderung berhati-hati untuk tidak mengambil risiko.
Pasar bereaksi atas pidato yang disampaikan oleh Ketua The Fed Jerome Powell pada konferensi tahunan bank sentral Amerika Serikat (AS) di Jackson Hole, Jumat (25/8) lalu. Dimana, Powell mengisyaratkan suku bunga acuan AS akan tetap tinggi bahkan meningkat lebih jauh jika inflasi gagal dikendalikan.
Baca Juga: Kinerja Reksadana Relatif Turun Terbatas di Pekan Ketiga Agustus 2023 Reza menambahkan, kondisi ekonomi China yang masih belum menunjukkan pemulihan turut berdampak pada pergerakan pasar. Teranyar, pemerintah China telah memangkas suku bunga pinjaman 1 tahun sebagai langkah mendorong pertumbuhan ekonomi. “Alhasil, kondisi pasar saham dan obligasi masih bergerak
sideways (datar),” ucap Reza kepada Kontan.co.id, Senin (28/8). Perlu diingat, China adalah mitra dagang terbesar Indonesia. Nah, terkontraksinya neraca berjalan Indonesia di bulan Juni disinyalir merupakan pengaruh dari China karena macetnya pergerakan ekspor-impor. Kendati demikian, HPAM masih mampu mengelola reksadana dengan cukup baik terutama pada aset saham di kala indeks terkoreksi. Berdasarkan riset Infovesta, Top 5 reksadana saham dengan
return tertinggi sebulan per 25 Agustus yaitu HPAM Ekuitas Syariah Berkah, HPAM Ultima Ekuitas 1, HPAM Syariah Ekuitas, Trim Syariah Saham, serta KISI Equity Fund. Terkhusus HPAM Ekuitas Syariah Berkah, Reza menuturkan, strategi pengelolaannya ialah dengan cara pendekatan
top down dan
bottom up. Pendekatan
top down yaitu menganalisa secara garis besar sektor atau industri mana saja yang akan menghasilkan imbal hasil terbaik dalam kondisi makroekonomi saat ini. Sedangkan, pendekatan
bottom up lebih terfokus lagi dengan cara analisis mendalam pada tiap saham. Hingga 31 Juli 2023, pilihan saham-saham untuk mengisi portofolio HPAM Ekuitas Syariah Berkah dititikberatkan pada sektor barang baku, disusul sektor
consumer cyclical dan
consumer non cyclical. Saham-saham tersebut di antaranya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Reza bilang, saat ini pengelolaan reksadana HPAM Ekuitas Syariah Berkah masih
over weight di sektor barang baku karena performanya cukup baik di pekan lalu, dan juga saham sektor infrastruktur serta sektor
consumer cyclical. Sementara, saham perbankan mulai ditinggalkan. Menurut Reza, reksadana saham dapat menjadi pilihan utama hingga akhir tahun dengan catatan performa yang dicatatkan positif. Reksadana dari kelas aset lainnya juga masih menarik untuk dilirik karena ada sentimen Fed Pivot. Pada akhirnya, investor harus menyesuaikan kebutuhan dalam memilih aset reksadana. Jika kebutuhan investor adalah likuiditas maka reksadana pasar uang cocok dijadikan opsi, sementara jika untuk mengejar
capital gain maka disarankan reksadana pendapatan tetap. Produk reksadana dari kelas aset campuran juga tidak kalah menarik. Data Infovesta menunjukkan, rata-rata kinerja produk reksadana campuran hanya kalah dari indeks reksadana saham di bulan Juli 2023. Sementara dari periode Januari - Juli, kinerja reksadana campuran hanya kalah dari reksadana pendapatan tetap.
Baca Juga: Cermati Produk dengan Porsi Saham Lebih Besar di Reksadana Campuran Trimegah Asset Management merupakan salah satu MI yang sukses mengelola dan menjaga konsistensi kinerja produk reksadana campuran. Berdasarkan riset Infovesta, Top 5 reksadana campuran dengan
return tertinggi sebulan per 25 Agustus yaitu Trim Syariah Berimbang, KISI Balanced Fund, Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A, Trimegah Balanced Absolute Strategy Kelas A, dan Trim Kombinasi 2.
Fund Manager Trimegah AM Augustinus Gerald Windoe menyoroti, moncernya kinerja Trimegah Balanced Absolute Strategy atau disebut Bastra ialah karena ditopang pergerakan aset saham. Dalam perjalanannya, porsi ekuitas di reksadana Bastra terus ditambah seiring kebangkitan pasar saham sebagai underlying asset. Trimegah AM beralih dari aset obligasi ke aset saham dan meningkatkan eksposur ke sektor-sektor yang dinilai prospektif seperti ritel, properti, telekomunikasi, bank-bank kecil (
small banks) dan
multifinance. “Kami masih melihat sektor-sektor ini yang akan mendongkrak performa Bastra hingga kuartal ketiga 2023,” imbuh Gerald kepada Kontan.co.id, pekan lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi