Simak Jurus Samudera Indonesia (SMDR) Menghadapi Gejolak di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) memproyeksikan 2024 akan menjadi tahun yang menantang bagi industri pelayaran peti kemas secara global, tetapi masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan. 

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana menuturkan menuturkan salah satu kendala yang dihadapi adalah kombinasi jadwal datangnya suplai kapal-kapal baru di dunia.  

"Serta volume peti kemas global yang masih oversupply space sehingga menekan freight rate atau tarif jasa angkutan kapal ke bawah," kata dia kepada Kontan kemarin. 


Di samping itu, Bani masih memiliki pandangan optimistis akan potensi dan peluang industri peti kemas di tahun ini. Dia menyebut dinamika global masih akan silih berganti. 

Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Minimal Tambah 6 Kapal pada Tahun Depan

"Kondisi terakhir faktor geopolitik menyebabkan disrupsi atas jalur pelayanan dunia akan mendorong freight rate naik ke atas," tutur Bani. 

Pasalnya, tensi geopolitik kian memanas dan yang paling panas ada di Laut Merah. Bahkan, Amerika Serikat (AS) dan Inggris dikabarkan akan melancarkan serangan terhadap milisi Houthi di Yaman.  

Tegangan ini membuat perusahaan pelayaran dunia harus mengalihkan rute pelayaran Asia-Eropa dari Laut Merah. Kapal-kapal kargo itu terpaksa memutar ke Tanjung Harapan, Afrika Selatan. 

Bani menilai tensi geopolitik itu sejauh ini masih berdampak positif bagi industri pelayaran. Konflik di Laut Merah ini mendorong freight rate menjadi lebih tinggi. 

Untuk gambaran, indeks yang melacak tarif peti kemas di delapan rute pengiriman utama di seluruh dunia, Indeks Kontainer Dunia Drewry menguat 15% menjadi US$ 3.074 per unit 40 kaki dalam sepekan terakhir. 

Siap Tambah Kapal

Meksi dihadapi diwarnai sentimen global, SMDR masih akan tetap menambah kapal. Bani mengatakan untuk tahun ini, minimal SMDR akan menerima 12 unit kapal anyar. 

Rinciannya, enam kapal peti kemas, dua kapal gas tanker, dua kapal tunda, dua kapal tongkang. Namun tidak menutup kemungkinan untuk SMDR tetap menambah kapal di luar 12 kapal itu. 

"Masih ada kapal-kapal yang sedang dikaji dan masih mungkin bertambah di 2024," ucap Bani. 

 

SMDR Chart by TradingView

Sejalan dengan itu, SMDR telah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 280 juta. Anggaran itu akan dipakai untuk investasi kapal baru hingga proyek lainnya.

"Anggaran ini bukan hanya untuk investasi kapal saja, tapi juga ada rencana penambahan pelabuhan dan galangan kapal serta proyek lainnya," tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari