Simak Jurus Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Kerek Penjualan Naik 30% di 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen pipa baja, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) masih optimistis dapat mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 20%-30% di sepanjang tahun ini. Optimisme itu didorong oleh asumsi-asumsi positif terhadap kondisi ekonomi domestik maupun global belakangan ini.

Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johannes W. Edward menjelaskan, ada sejumlah katalis positif yang ikut memberi dampak positif terhadap tren permintaan pipa baja di awal tahun ini.

Tiga katalis utama tersebut adalah pelonggaran kebijakan lockdown di China, turunnya inflasi di Amerika Serikat (AS), serta menurunnya harga energi di Eropa.


"Dengan demikian, harga baja dapat terjaga cukup stabil dengan kecenderungan naik. Hal ini juga berdampak kepada industri domestik secara positif," ungkap Johannes, kepada Kontan.co.id, kemarin.

Steel Pipe Industry juga fokus mengincar pelanggan dari beberapa sektor, di antaranya infrastruktur, ibu kota negara (IKN) Nusantara, serta industri electric vehicle (EV) lokal.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Besi dan Baja yang Punya Prospek Kuat pada 2023

Apabila menilik catatan KONTAN sebelumnya, ISSP menyebutkan bahwa peluang pertumbuhan bisnis perseroan di tahun ini sebagian besar datang dari dalam negeri. Salah satunya lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yang fokus pada pembangunan infrastruktur di berbagai sektor serta revitalisasi industri.

Hal itu dinilai dapat turut mendorong pertumbuhan penjualan ISSP pada masa yang akan datang. Mengingat portofolio pelanggan perseroan yang cukup beragam, mulai dari di sektor infrastruktur, otomotif, minyak & gas, hingga furnitur.

Untuk diketahui, hingga September 2022, ISSP mencatatkan penjualan sebesar Rp 4,75 triliun. Angka ini naik 24,6% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 3,81 triliun.

 
ISSP Chart by TradingView

Dari sisi bottom line, ISSP meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 292,87 miliar, atau menurun dari laba bersih per September 2021 yang mencapai Rp 445,54 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari