KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/4) ditutup pada level 4.593,55. IHSG telah naik 16,66% sejak level penutupan paling rendah pada Selasa (24/3) yaitu 3.937,63. Di tengah kenaikan tersebut, emiten-emiten dengan kapitalisasi besar juga naik. Beberapa emiten bahkan kembali memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, kenaikan signifikan dialami oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yaitu mencapai 107% dari Rp 40,59 triliun menjadi Rp 107,71 triliun. Kemudian disusul oleh saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang naik 42,85% menjadi Rp 151,58 triliun. Sementara itu PT Astra International Tbk (ASII) justru naik paling tipis yaitu 10,97% menjadi Rp 147,36 triliun Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, kenaikan saham-saham tersebut lebih karena mekanisme pasar. Saat harga saham sudah turun terlalu jauh maka saham-saham tersebut pasti akan rebound. Hal ini tentunya tidak dapat serta-merta dikaitkan dengan perbaikan kondisi ekonomi.
Simak kata analis soal market cap emiten yang tembus Rp 100 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/4) ditutup pada level 4.593,55. IHSG telah naik 16,66% sejak level penutupan paling rendah pada Selasa (24/3) yaitu 3.937,63. Di tengah kenaikan tersebut, emiten-emiten dengan kapitalisasi besar juga naik. Beberapa emiten bahkan kembali memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, kenaikan signifikan dialami oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yaitu mencapai 107% dari Rp 40,59 triliun menjadi Rp 107,71 triliun. Kemudian disusul oleh saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang naik 42,85% menjadi Rp 151,58 triliun. Sementara itu PT Astra International Tbk (ASII) justru naik paling tipis yaitu 10,97% menjadi Rp 147,36 triliun Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, kenaikan saham-saham tersebut lebih karena mekanisme pasar. Saat harga saham sudah turun terlalu jauh maka saham-saham tersebut pasti akan rebound. Hal ini tentunya tidak dapat serta-merta dikaitkan dengan perbaikan kondisi ekonomi.