KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diproyeksikan menguat pada perdagangan hari ini (7/10). Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan di bawah proyeksi menjadi faktor pendorong penguatan rupiah. Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail Zaini mengatakan, nanti malam akan ada rilis data unemployment dari Automatic Data Processing (ADP). Menurut dia, data tersebut diperkirakan akan lebih rendah dari konsensus pasar. “Jika data ini sampai lebih rendah dari perkiraan, hal ini berpotensi membuat data non-farm payroll yang dirilis pada Jumat juga akan rendah. Jika demikian, ini bisa membuat The Fed menunda pemberlakuan tapering menjadi Desember,” kata Ahmad ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (6/10).
Sementara dari dalam negeri, aliran dana asing yang masuk ke pasar saham dinilai menjaga posisi rupiah tetap kuat. Apalagi, ia menyebut kasus Covid-19 yang sudah turun bisa menjadi katalis positif karena meningkatkan ekspektasi pemulihan ekonomi pada kuartal IV-2021 mendatang. Baca Juga: Pasar wait and see, kurs rupiah ditutup pada Rp 14.253 per dolar AS, Rabu (6/10)