Simak katalis yang bakal menggerakan rupiah hari ini (7/1)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sentimen eksternal dan internal bakal jadi penggerak rupiah pada Kamis (7/1). Di mana, sentimen eksternal bakal jadi penopang bagi rupiah untuk menguat.

Hal ini datang dari hasil poling sementara dari perebutan kursi Senat di Georgia, Amerika Serikat (AS) yang mengunggulkan anggota dari Partai Demokrat. 

Namun, peluang rupiah untuk menguat karena sentimen tersebut mendapat tekanan dari pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah di wilayah Jawa dan Bali. 


Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, saat ini dolar AS yang merupakan aset safe haven sedang ditinggal oleh pelaku pasar yang kembali melirik aset berisiko. Hal tersebut terjadi usai Partai Demokrat berpotensi besar menguasai Senat dan membuat peluang kebijakan dari Presiden AS terpilih Joe Biden untuk memperbaiki ekonomi semakin mulus.

Baca Juga: Ini sentimen yang mempengaruhi penguatan rupiah hari ini (6/1)

Walau mendapat tekanan dari sentimen dalam negeri, Josua masih melihat rupiah berpotensi menguat. "Investor sedang gencar mencari yield yang lebih tinggi dan salah satunya di pasar Indonesia," kata dia. 

Hal ini juga tercermin dari hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar Selasa (5/1). Dalam lelang tersebut, total nilai yang diambil pemerintah mencapai Rp 41 triliun, lebih tinggi dari target indikatif di Rp 35 triliun.

Josua pun memproyeksikan, pada perdagangan Kamis (7/1), rupiah bergerak dalam kisaran Rp 13.850-Rp 13.950 per dolar AS.

Asal tahu saja, pada Rabu (6/1), rupiah ditutup menguat 0,14% ke Rp 13.895 per dolar AS. Sementara, di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat menguat 0,14% ke Rp 13.926 per dolar AS

Selanjutnya: Ini daftar daerah di Jawa-Bali dengan PSBB ketat per 11-25 Januari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari