NEW YORK. Upaya terkini China untuk memangkas level kredit berisiko tidak hanya mengejutkan pelaku pasar saham lokal, namun juga meningkatkan kecemasan global mengenai kejutan lain pasar saham dunia. Menurut survei yang dipublikasikan oleh Bank of America Merrill Lynch Selasa (16/5), kondisi itu pula yang menyebabkan China menggeser posisi Eropa sebagai faktor yang paling mencemaskan bagi perusahaan pengelola dana global. Hasil survei menunjukkan, 31% dari 184 responsen mempertimbangkan pengetatan kredit China merupakan faktor yang paling mencemaskan bagi market. Kecemasan kedua adalah terjadinya crash pada pasar obligasi global dengan komposisi 19%, lalu diikuti oleh perang dagang sebesar 16%.
Simak kekhawatiran terbesar Wall Street saat ini
NEW YORK. Upaya terkini China untuk memangkas level kredit berisiko tidak hanya mengejutkan pelaku pasar saham lokal, namun juga meningkatkan kecemasan global mengenai kejutan lain pasar saham dunia. Menurut survei yang dipublikasikan oleh Bank of America Merrill Lynch Selasa (16/5), kondisi itu pula yang menyebabkan China menggeser posisi Eropa sebagai faktor yang paling mencemaskan bagi perusahaan pengelola dana global. Hasil survei menunjukkan, 31% dari 184 responsen mempertimbangkan pengetatan kredit China merupakan faktor yang paling mencemaskan bagi market. Kecemasan kedua adalah terjadinya crash pada pasar obligasi global dengan komposisi 19%, lalu diikuti oleh perang dagang sebesar 16%.