Simak kesiapan multifinance untuk melunasi obligasi yang bakal jatuh tempo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kewajiban membayar obligasi jatuh tempo di saat industri masih terkoreksi harus dihadapi oleh beberapa perusahaan multifinance. Tercatat, ada 4 multifinance yang perlu melaksanakan kewajiban tersebut.

Beberapa perusahaan tersebut pun mengaku telah menyiapkan dana yang dibutuhkan untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo. Misalnya saja, PT Federal International Finance (FIF) yang harus membayar Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2020 Seri A yang akan jatuh tempo pada 17 Oktober 2021 mendatang dengan nilai Rp 854,56 miliar.

Di saat kinerja pendapatan masih terkoreksi 14,48% yoy pada semester-I kemarin, Chief of Corporate Communication FIF Group, Yulian Warman bilang pihaknya selalu berkomitmen dengan kewajiban terkait pembayaran obligasi. Adapun dana yang digunakan dari cash flow internal yang berasal dari cicilan konsumen.


“Komitmen kepada pemegang obligasi masih dipenuhi dengan baik karena dari awal manajemen sudah janji maka akan dipenuhi setiap tahapan-tahapan obligasinya. Apalagi dana cicilan dari konsumen tetap aman dan kelancaran pembayarannya juga masih bagus” ujar Yulian.

Baca Juga: Demi kerek pembiayaan, perusahaan multifinance pilih turunkan suku bunga

Yulian pun juga menambahkan bahwa saat ini anak usaha dari Astra Group ini baru saja menerbitkan obligasi PUB V tahap II yang nilainya hampir mencapai Rp 2 triliun. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk menyalurkan pembiayaan baru baik itu motor baru maupun motor bekas.

Selain FIF, ada Mandiri Tunas Finance (MTF) yang memiliki obligasi jatuh tempo di 7 Oktober 2021 yaitu Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2016 Seri B senilai Rp 100 miliar. Dana yang telah disiapkan pun berasal dari hasil usaha pembiayaan dan collection.

“Saat kondisi bisnis pembiayaan yang masih lesu pada masa pandemi Covid-19,  kami tetap dapat berkinerja baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan sehingga pemenuhan dana untuk pembayaran obligasi di bulan Oktober 2021 tersebut dapat disediakan dari hasil kegiatan usaha,” ujar Direktur Utama MTF, Pinohadi G Sumardi.

Sekadar informasi, pendapatan MTF di semester satu masih bisa tumbuh 5,97% yoy dengan nilai Rp 1,56 triliun. Sebagai perbandingan, di periode yang sama tahun lalu, pendapatan MTF senilai Rp 1,47 triliun.

Baca Juga: OJK cabut izin isaha Group Lease Finance Indonesia

Pinohadi pun menyampaikan bahwa sampai akhir tahun pihaknya belum memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi kembali. Anak usaha Bank Mandiri ini telah menerbitkan obligasi pada tahun ini sekali dengan nilai mencapai Rp 1,4 triliun lebih tinggi dari rencana yang senilai Rp 1,1 triliun.

Perusahaan lainnya yang memiliki kewajiban yang sama yaitu BFI Finance dengan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2016 Seri C senilai Rp 133 miliar yang akan jatuh tempo pada 25 Oktober 2021. 

Lalu, Bussan Auto Finance (BAF) dengan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2020 Seri A senilai Rp 373 miliar yang akan jatuh tempo pada 29 Oktober 2021. Adapun BAF juga masih dalam proses penerbitan obligasi yang rencananya terbit di akhir bulan ini yang dananya akan digunakan untuk pembiayaan konsumen.

Selanjutnya: Di tengah pandemi, Adira Finance tetap lakukan diversifikasi pendanaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi