JAkARTA. PT Sitara Propertindo berniat menerbitkan maksimal 4 miliar saham baru melalui penawaran perdana saham (IPO). Jumlah ini setara dengan 39,96% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.Lalu, bagaimanakah kinerja perusahaan properti ini? Sitara menggunakan laporan keuangan Desember 2013 sebagai dasar valuasi. Hingga periode itu, laba bersih perseroan sekitar Rp 4,12 miliar.Angka ini merosot 33% dari Rp 6,18 miliar pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kenaikan beban pajak final yang timbul dari hasil penjualan persedian real estate perseroan. Beban pajak itu mencapai Rp 5,49 miliar.Diketahui, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, perseroan baru bisa melakukan penjualan tahun 2013 lalu. Hal ini tercermin dari nihilnya beban pokok penjualan. Beban ini baru timbul pada akhir 2013 lalu dengan nilai Rp 70,4 miliar.Adapun, penjualan dan pendapatan mencapai Rp 110,98 miliar. Sebagai pembanding, tahun 2012, pendapatan perseroan hanya Rp 232,21 juta. Perseroan pun baru melakukan akuisisi untuk menambah landbank pada 2012.Tak pelak, aset Sitara per akhir Desember 2012 pun melekit dari Rp 3,09 miliar menjadi Rp 945,94 miliar. Di penghujung tahun lalu, aset perseroan meningkat menjadi Rp 969,04 miliar.Sementara itu, utang kepada bank dan lembaga keuangan per akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp 214,8 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak kinerja calon emiten Sitara Propertindo
JAkARTA. PT Sitara Propertindo berniat menerbitkan maksimal 4 miliar saham baru melalui penawaran perdana saham (IPO). Jumlah ini setara dengan 39,96% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.Lalu, bagaimanakah kinerja perusahaan properti ini? Sitara menggunakan laporan keuangan Desember 2013 sebagai dasar valuasi. Hingga periode itu, laba bersih perseroan sekitar Rp 4,12 miliar.Angka ini merosot 33% dari Rp 6,18 miliar pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kenaikan beban pajak final yang timbul dari hasil penjualan persedian real estate perseroan. Beban pajak itu mencapai Rp 5,49 miliar.Diketahui, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, perseroan baru bisa melakukan penjualan tahun 2013 lalu. Hal ini tercermin dari nihilnya beban pokok penjualan. Beban ini baru timbul pada akhir 2013 lalu dengan nilai Rp 70,4 miliar.Adapun, penjualan dan pendapatan mencapai Rp 110,98 miliar. Sebagai pembanding, tahun 2012, pendapatan perseroan hanya Rp 232,21 juta. Perseroan pun baru melakukan akuisisi untuk menambah landbank pada 2012.Tak pelak, aset Sitara per akhir Desember 2012 pun melekit dari Rp 3,09 miliar menjadi Rp 945,94 miliar. Di penghujung tahun lalu, aset perseroan meningkat menjadi Rp 969,04 miliar.Sementara itu, utang kepada bank dan lembaga keuangan per akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp 214,8 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News