KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (
UNTR) telah melaporkan kinerja operasional periode Oktober 2020. Hasilnya, sejumlah lini bisnis menujukkan perbaikan kinerja, ada yang menurun, ada pula yang cenderung stagnan. Di bisnis kontraktor tambang lewat anak usahanya, yakni PT Pamapersada Nusantara (Pama), UNTR mencatat volume produksi batubara sebesar 94,8 juta ton selama periode 10 bulan pertama 2020. Realisasi ini menurun 12,7% dari volume produksi yang dihasilkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni 108,6 juta ton. Penurunan juga terjadi pada volume pengupasan lapisan atau overburden (OB) removal. Tercatat, hingga Oktober 2020, volume OB yang dihasilkan Pama sebesar 698,7 juta bank cubic meter (bcm) atau menurun 16,47% secara tahunan.
Di segmen penjualan batubara yang dijalankan oleh Tuah Turangga Agung (TTA), volume penjualan mengalami kenaikan.
Baca Juga: 10 Bulan, penjualan alat berat United Tractors (UNTR) hampir capai target tahun 2020 Per Oktober 2020, UNTR menjual 508.000 ton batubara, yang terdiri atas batubara thermal sebanyak 367.000 ton dan batubara kokas (coking coal) sebanyak 141.000 ton. Secara bulanan, realisasi ini naik 21,5% dari sebelumnya sebesar 418.000 ton di periode September. Secara akumulatif 10 bulan, volume penjualan batubara UNTR naik 9,25% secara tahunan, dari 7,0 juta menjadi 7,65 juta. Sementara itu, per Okotber 2020 UNTR mencatatkan volume penjualan alat berat Komatsu sebanyak 154 unit. Penjualan ini naik tipis 3,89% dari realisasi penjualan per September 2020 yakni 148 unit. Jika diakumulasikan, total penjualan alat berat Komatsu hingga akhir Oktober 2020 berada di angka 1.345 unit. Realisasi ini memang masih terkontraksi 50,8% dari penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 2.734 unit. Namun, tren kenaikan penjualan alat berat sudah dimulai sejak Juni 2020 alias sejak lima bulan terakhir. Penjualan dalam 10 bulan pun sudah hampir memenuhi target yang dipasang UNTR hingga ujung tahun, yakni 1.400 unit. Di sisi lain, kinerja stabil ditunjukkan oleh penjualan emas lewat anak usahanya yakni PT Agincourt Resources. Pada Oktober 2020, penjualan emas dari tambang emas Martabe sebesar 22.000 ons, stagnan dari realisasi per September 2020 yang juga sebanyak 22.000 ons. Posisi ini juga tidak beranjak dari penjualan per Agustus 2020 yang juga sebesar 22.000 ons. Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan United Tractors menyebut, stabilnya penjualan emas UNTR disebabkan oleh operasional di lapangan sudah berangsur normal. Jika diakumulasikan, penjualan emas dalam periode 10 bulan pertama sebesar 277.600 ons atau masih terkoreksi 19,76% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 346.000 ons. Secara keseluruhan, Sara menyebut kinerja operasional Pama, TTA, dan Martabe masih inline dengan target yang dipasang Perseroan.
Sebagai gambaran, tahun ini entitas usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut menargetkan mampu menjual 7,9 juta sampai 8 juta ton batubara, termasuk 1,4 juta batubara kokas di dalamnya. Sementara untuk komoditas emas, UNTR memasang total target penjualan di kisaran 255.000 ons – 300.000 ons. Namun, Sara masih belum bisa membeberkan ihwal proyeksi kinerja UNTR untuk tahun depan. “Untuk proyek operasional tahun depan belum final,” terang dia kepada Kontan.co.id, Rabu (25/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi