Simak enam isu penting sebelum pasar saham dibuka



JAKARTA. Berikut adalah lima hal penting yang patut diperhatikan sebelum pasar saham di Bursa Efek Indonesia dibuka.

1. IHSG ditutup pada level rekor

Kemarin (18/4), IHSG dapat menembus level psikologis 5.000 ditutup pada level 5.012. IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 13 poin (0,3%). Penguatan IHSG dimotori oleh sektor aneka industri yang naik 0,3% dan sektor properti yang naik 0,9%.


2. Proyeksi inflasi April 2013Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi potensi deflasi pada bulan April. Hasil survei BPS selama dua minggu pertama April menunjukkan sudah ada penurunan harga kebutuhan pokok. Hanya saja, BPS belum bisa memprediksi berapa besar peluang deflasi tersebut. 3. Rencana kenaikan BBMBeleid kenaikan BBM untuk kendaraan pribadi sudah tinggal menunggu keputusan presiden. Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan, persiapan teknis pengendalian BBM dengan cara menjual BBM bersubsidi dengan dua harga, yakni Rp 4.500 dan Rp 6.500 per liter sudah mencapai 90%. Pertamina sebagai pelaksana teknis lapangan juga sudah siap. 4. Bursa AsiaBursa Asia bergerak di dua zona pada transaksi pagi ini (19/4). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.37 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 135,52. Pergerakan bursa Asia pagi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah penurunan indikator ekonomi utama AS secara tidak terduga yang menambah kecemasan mengenai perlambatan proses pemulihan ekonomi global. Adapun sentimen lainnya yaitu kenaikan saham-saham pertambangan seiring kenaikan harga komoditas dunia. 5. Proyeksi neraca perdagangan RISejumlah praktisi ekonomi memprediksi, defisit neraca perdagangan Indonesia masih akan melebar dalam jangka waktu yang cukup lama. Hingga Februari 2013 saha, defisit neraca perdagangan sudah mencapai US$ 327 juta. 6. Posisi rupiahRupiah pagi ini mencatatkan pelemahan tipis di pasar spot. Pada pukul 08.33. rupiah berada di posisi 9.717 atau melemah 0,01% dari posisi kemarin di level 9.716. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie