JAKARTA. Perbedaan hasil hitung cepat dalam pemilihan presiden dan wakil presiden yang dilakukan sejumlah lembaga survei telah menimbulkan kekhawatiran terjadinya bentrokan antar pendukung. Apalagi jika perbedaan itu digunakan dasar bagi masing-masing calon untuk mengklaim kemenangannya. Menurut Dewan Etik Perhimpunan Survey Opini Publik Indonesia (Persepi), jika ada perbedaan hasil quick count, pasti salah satunya salah. Oleh karenanya Dewan Etik Persepi akan melakukan audit atas pelaksanaan survei yang dilakukan oleh anggotanya. Ada tujuh lembaga survei yang ada di bawah bendera Persepi, yaitu Lembaga Survei Indonesia, Indikator, SMRC, Cyrus Network, Populi Center, JSI dan Puskaptis. Dari tujuh lembaga survei tersebut, empat diantaranya memiliki hasil perhitungan yang mencolok karena memenangkan pasangan Prabowo Subiyanto-Hatta Rajasa.
Simak metode standar hitung cepat lembaga survei
JAKARTA. Perbedaan hasil hitung cepat dalam pemilihan presiden dan wakil presiden yang dilakukan sejumlah lembaga survei telah menimbulkan kekhawatiran terjadinya bentrokan antar pendukung. Apalagi jika perbedaan itu digunakan dasar bagi masing-masing calon untuk mengklaim kemenangannya. Menurut Dewan Etik Perhimpunan Survey Opini Publik Indonesia (Persepi), jika ada perbedaan hasil quick count, pasti salah satunya salah. Oleh karenanya Dewan Etik Persepi akan melakukan audit atas pelaksanaan survei yang dilakukan oleh anggotanya. Ada tujuh lembaga survei yang ada di bawah bendera Persepi, yaitu Lembaga Survei Indonesia, Indikator, SMRC, Cyrus Network, Populi Center, JSI dan Puskaptis. Dari tujuh lembaga survei tersebut, empat diantaranya memiliki hasil perhitungan yang mencolok karena memenangkan pasangan Prabowo Subiyanto-Hatta Rajasa.